KOMPAS.com- Rhinoplasty adalah operasi plastik di bagian hidung yang juga dikenal dengan istilah nose job atau nose reshaping.
Prosedur medis menjadi pembahasan publik setelah pengakuan supermodel Bella Hadid yang menjalaninya di usia 14 tahun.
Baca juga: Risiko Menjalani Operasi Plastik di Usia Remaja, Seperti Bella Hadid
Dikutip dari Mayo Clinic, rhinoplasty bisa memperbaiki bentuk hidung termasuk mengubah tulang, tulang rawan, kulit atau ketiganya sekaligus.
Lazim diketahui jika rhinoplasty dilakukan demi kecantikan untuk mendapatkan hidung yang mancung dan indah.
Padahal sebenarnya bedah plastik ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki kelainan bentuk hidung akibat cedera, cacat lahir atau sebagai solusi atas masalah pernapasan.
Rhinoplasty tergolong operasi plastik yang menantang karena bentuk hidung yang rumit.
Perubahan yang dilakukan seringkali kecil namun bisa memberikan efek yang besar pada tampilan wajah seseorang karena letak hidung yang tepat di tengah.
Meski demikian, orang yang menjalani rhinoplasty biasanya tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Mereka bisa pulang segera setelah anestesinya hilang meskipun pasti mengalami pembengkakan untuk sementara waktu.
Baca juga: Risiko Menjalani Operasi Plastik di Usia Remaja, Seperti Bella Hadid
Sebelum operasi plastik, kita harus berkonsultasi secara detail dengan dokter yang akan melakukannya.
Pembahasannya termasuk riwayat kesehatan, tes laboratorium, pemeriksaan fisik dan pengambilan foto hidung.
Rhinoplasty tergolong bedah plastik yang sangat personal karena metode dan hasilnya bisa berbeda-beda bagi setiap orang.
Rhinoplasty dapat dilakukan di dalam hidung atau melalui sayatan luar kecil (sayatan) di dasar hidung, dan di antara lubang hidung kita.
Dokter bedah kemungkinan akan menyesuaikan kembali tulang dan tulang rawan di bawah kulit kita.
Perubahan bentuk pada tulang hidung atau tulang rawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada seberapa banyak yang perlu diangkat atau ditambahkan, struktur hidung kita, dan bahan yang tersedia.
Baca juga: 6 Cara Mengencangkan Payudara Tanpa Operasi Plastik
Untuk perubahan kecil, bisa menggunakan tulang rawan yang diambil dari bagian dalam hidung atau dari telinga.
Untuk perubahan yang lebih besar, ahli bedah dapat menggunakan tulang rawan dari tulang rusuk, implan atau tulang dari bagian lain tubuh kita.
Setelah perubahan ini dilakukan, ahli bedah menempatkan kulit dan jaringan hidung kembali dan menjahit sayatan di hidung.
Selain itu, ada risiko pembengkakan di hidung yang bisa terjadi selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Baca juga: Catat 3 Hal Ini Sebelum Memutuskan Operasi Plastik
Namun setelah beberapa pekan, biasanya kondisinya mulai membaik dan kita bisa beraktivitas normal.
Kita juga dilarang memakai kacamata, memberikan kompres atau tekanan apapun pada hidung selama masa pemulihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.