Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Kucing Tiba-tiba Menggigit dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 19/03/2022, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Kucing bisa menjadi salah satu hewan peliharaan yang memberikan kesenangan, kehangatan, dan cinta bagi pemiliknya.

Namun, terkadang hewan ini juga memiliki sifat yang tidak ramah dan mungkin bisa saja secara tiba-tiba menyerang dengan gigitan.

Tetapi tidak perlu khawatir. Sebab, dengan memahami psikologi kucing secara tepat, maka dapat membantu mengubah perilaku kucing yang kurang baik semacam itu.

Penulis buku Purr: The Science of Making Your Cat Happy, Zazie Todd, meyakinkan pembaca bahwa ada alasan buruk yang dapat memicu kucing menyerang.

Juga, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Baca juga: 8 Tips Aman Traveling Bareng Kucing Pakai Mobil

"Kita perlu memerhatikan bahasa tubuh kucing, sehingga dapat belajar mengenali tanda-tanda sebelum kucing menyerang dan membantu memberi pilihan pada kucing kita," kata dia.

"Ada beberapa hal yang bisa terjadi jika kucing peliharaan tampaknya akan menyerang kita secara tiba-tiba," sambung dia.

Para ahli hewan pun membagikan setidaknya enam alasan mengapa kucing peliharaan mengigit atau menyerang kita secara tiba-tiba.

1. Kurang bermain

Penulis dan pakar hewan di Cat Behavior Associates, Pam Johnson-Bennett, menggambarkan kucing sebagai pemangsa yang dirangsang oleh aroma, pengelihatan, atau suara mangsa yang potensial.

Biasanya, kucing luar yang bergantung pada berburu untuk bertahan hidup akan terlibat dalam sejumlah upaya setiap hari.

Sedangkan kucing yang dipelihara dengan aman di dalam ruangan masih bisa menahan dorongan pemangsa, meskipun masih bisa melepaskan energi itu.

"Jika seekor kucing tidak menerima stimulasi yang memadai melalui kesempatan bermain yang sering dan pengayaan lingkungan, kucing akhirnya harus mengeluarkan semua energi yang terkumpul untuk setiap gerakan yang terdeteksi," ujar dia.

Baca juga: Mengapa Kucing Mendesis dan Cara Mengatasinya

"Terkadang gerakan itu adalah kaki atau pergelangan kaki pemilik kucing."

"Ini adalah tanda bahwa kucing membutuhkan cara yang lebih konstruktif dan bermanfaat untuk memuaskan dorongan pemangsanya," lanjut dia.

Johnson-Bennett pun menambahkan, solusi sederhana untuk tindakan agresi yang tidak diinginkan ini adalah sesi bermain interaktif dengan mainan kucing yang dilakukan setidaknya dua kali sehari.

"Gunakan mainan jenis pancing untuk memberi jarak antara gigi atau cakar kucing dan tangan pemiliknya."

"Jenis permainan ini akan memungkinkan kucing untuk sepenuhnya menikmati apa artinya menjadi pemburu," kata dia.

 

Ilustrasi kucing tidur. PEXELS/DIMITAR DIMITROV Ilustrasi kucing tidur.
2. Tidak ingin dibelai

Zazie Todd mencatat, banyak pemilik kucing yang secara anekdot mengamati, kadang-kadang kucing akan menyerang ketika dibelai.

"Ini adalah tanda belaian telah berlangsung terlalu lama atau tidak diinginkan dan kucing ingin kita berhenti," kata dia.

"Kucing umumnya lebih menyukai sesi membelai yang lebih pendek, jadi ketika kita membelai kucingnya, usahakan kita melakukannya secara manis dan tidak terlalu lama," ungkap dia.

Pakar kucing Celia Haddon juga menambahkan, beberapa kucing tidak suka disentuh di bagian tubuh dan bahasa tubuh kucing sering kali disalahartikan oleh pemiliknya.

"Kucing terkadang berbaring di depan kita dengan sikap ramah. Tapi itu tidak berarti kucing ingin dibelai," ungkap dia.

"Bagian tubuh yang sering tidak disukai kucing untuk disentuh adalah perut, bagian belakang di bawah ekor, dan bagian bawah punggung tepat sebelum ekor."

"Ada juga yang tidak suka cakarnya dibelai," ujar dia.

Baca juga: Kucing Dewasa Tidak Mau Bermain, Apa Alasannya?

Haddon pun menyarankan kita untuk mengelus kucing dengan lembut bagian pipi atau di bawah dagu.

Jika kita mengelusnya di area yang salah, siap-siap saja untuk mendapatkan serangan dari hewan ini.

3. Kurangnya interaksi dengan manusia pada usia dini

Haddon menambahkan, kucing memiliki kontak yang tidak memadai dengan manusia di masa anak-anak yang dapat bermanifestasi sebagai perilaku buruk.

"Kucing perlu bertemu manusia dalam delapan minggu pertama kehidupan. Jika tidak, maka kucing akan takut pada manusia," tutur dia.

"Biasanya kucing akan lari dan bersembunyi di bawah tempat tidur. Tapi jika kita memancingnya dari bawah, kucing bisa menggigit atau mencakar kita," imbuh dia.

Jika diberikan pilihan antara lari dan melawan, kucing biasanya akan memilih lari. Tapi jika kucing tidak bisa melarikan diri maka hewan ini akan berdiri dan melawan.

"Tanda-tanda kucing ketakutan adalah telinga berputar ke samping kepala, badan berjongkok dan tegang, kaki di bawah badan siap berlari, serta ekor rendah dan di antara kedua kaki," sambung dia.

 

.PEXELS/Skitterphoto .
4. Merasa takut

Zazie Todd percaya kemungkinan lain, yakni kucing merasa takut pada kita atau sesuatu yang kita lakukan.

Menurut dia, kucing lebih suka berlari dan bersembunyi ketika ada sesuatu yang membuatnya stres, tetapi jika itu tidak memungkinkan, kucing akan menyerang.

Baca juga: Simak, 8 Alasan Kucing Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya

"Jadi, hentikan apa yang kita lakukan dan cari tahu cara membantu kucing kita," ungkap dia.

"Misalnya, jika kita harus memasukkannya ke dalam carrier untuk pergi ke dokter hewan, kita bisa membungkusnya dengan handuk dan memasukkannya dengan lembut."

Kemudian di masa depan, Todd melanjutkan, kita dapat melatih kucing untuk menyukai gendongannya, sehingga itu bisa menjadi tempat untuk bersantai.

"Kita juga dapat berbicara dengan dokter hewan tentang cara membuat kunjungan dokter hewan yang lebih mudah untuk kucing," tambah dia.

5. Mengalihkan agresi

Haddon mengatakan, serangan mendadak mungkin bukan kesalahan manusia sama sekali dan bisa saja terjadi di tempat yang salah pada waktu yang salah.

Menurut dia, kucing mungkin menggigit kita karena melihat kucing lain melalui jendela dan ingin menyerangnya, tetapi ketika kita mendekatinya kucing justru menyerang.

"Ini adalah bentuk agresi yang dialihkan saat kucing penuh dengan kemarahan tentang hal lain, tetapi kita menghalanginya," kata Haddon.

"Kemarahan kucing membutuhkan waktu untuk mereda. Jika kita harus campur tangan dalam perkelahian, gunakan sesuatu seperti bantalan bawah sofa dan letakkan di antara dua tubuh. Jangan gunakan tangan," ujar dia.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Depresi?

Ilustrasi kucing - Kucing Munchkin.UNSPLASH / Tran Mau Tri Tam Ilustrasi kucing - Kucing Munchkin.
6. Ada ancaman atau usia tua

Ashley Moss dari Embrace Pet Insurance mengatakan, ketika seekor kucing tidak diprovokasi dan menyerang manusia, biasanya karena kucing ini sedang dalam "mode waspada" untuk ancaman yang dirasakan.

"Ancaman yang dirasakan kucing tidak selalu dapat diidentifikasi, bisa berupa sesuatu seperti mendengar suara di luar atau barang yang jatuh ke lantai, dan sering kali merupakan sesuatu yang tidak menandakan bahaya bagi kita, tetapi mungkin menandakan bahaya bagi kucing," kata dia.

"Semakin besar ancaman yang dirasakan, semakin fokus kucing dan mungkin tidak mengenali tangan pemiliknya yang penuh kasih sehingga menyebabkan kucing menyerang," ungkap dia.

Di samping itu, Haddon juga menduga usia tua mungkin terkait dengan rasa takut yang lebih besar terhadap ancaman yang dirasakan daripada biasanya.

Menurut dia, jika kucing yang sebelumnya ramah mulai menyerang, kucing tersebut mungkin kesakitan dan takut manusia menyentuhnya.

Baca juga: Cara Kurangi Stres pada Kucing Saat ke Dokter Hewan

"Ini sangat mungkin terjadi pada kucing yang lebih tua dengan radang sendi atau penyakit lain di usia tua," kata dia.

Senada dengan hal itu, Pam Johnson-Bennett pun menambahkan, serangan itu menunjukkan agresi karena usia tua kucing.

"Penting untuk memeriksakan kucing ke dokter hewan karena mungkin ada alasan medis yang mendasari perilaku tersebut atau faktor usia."

"Ini adalah langkah penting yang harus dilakukan dan tidak boleh dipandang sebelah mata," sebut dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com