Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberi Bayi Makanan Solid

Kompas.com - 21/03/2022, 15:01 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

Makanan bayi dalam pouch memang praktis. Namun, para ahli menyarankan agar kita tidak memberikannya langsung pada bayi.

“Bayi perlu melihat makanannya langsung untuk mempelajari tentang makanan, dan jika ia tidak melihatnya, ia dapat kehilangan kesempatan satu dari 32 langkah sensorik yang diperlukan untuk belajar makan,” ujar ahli diet bersertifikat Sarah Almond Bushell.

Menurut Bushell, bayi juga perlu berinteraksi dengan makanannya, memegangnya, dan membuat tangannya kotor.

Sementara itu, Barnes mengungkapkan jika menggunakan pouch, kita perlu menuangkan makanan ke sendok dan biarkan bayi mengambilnya lalu menyuap sendok itu ke mulutnya sendiri.

“Makan dengan sendok mendukung perkembangakan motorik oral,” kata dia.

Baca juga: Perhatikan Tekstur MPASI Sesuai Usia Anak

Nutrisi kunci yang harus ada dalam makanan bayi

Para ahli merekomendasikan agar anak mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi, lemak, DHA, dan serat.

Zat besi dibutuhkan bayi karena saat memasuki usia enam bulan, persediaan zat besi di tubuhnya berkurang.

Sayangnya, makanan kaya zat besi umumnya merupakan bahan mahal dan makanan bayi umumnya memiliki kandungan zat besi rendah.

Bushell pun mengatakan bahwa kandungan zat besi dalam makanan bayi tidak cukup untuk meningkatkan status zat besi bayi.

Namun menurutnya, zat besi bisa didapatkan di daging merah, daging unggas gelap (dark poultry), telur, ikan berlemak, dan lentil.

Selain itu, bayi juga membutuhkan lemak yang berguna bagi perkembangan otak dan sistem saraf pusatnya.

Jadi, orangtua perlu memastikan agar lemak selalu ada dalam makanan bayi, meski itu hanya satu sendok teh minyak alpukat atau minyak zaitun yang diaduk menjadi pure, selai kacang, atau kacang yang ditumbuk halus.

Sementara itu, Barnes merekomendasikan agar bayi mengonsumsi makanan kaya DHA yang penting bagi perkembangan otaknya setidaknya dua kali seminggu

“Cobalah minyak alga atau ikan berlemak seperti salmon dan sarden,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com