Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2022, 20:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

  • Sakit kepala

Penelitian tentang mabuk cinta menunjukkan bahwa sakit kepala kerap terjadi ketika seseorang sedang mabuk cinta.

Sakit kepala mungkin akan makin terasa saat mengalami kesulitan tidur, yang akan menyebabkan iritabilitas juga.

  • Pikiran obsesif

Ciri khas lain dari mabuk cinta adalah pikiran obsesif tentang orang yang bersangkutan.

"Kita mulai obsesif memikirkan seseorang," kata Nuñez.

Nuñez menambahkan, pikiran itu mulai memengaruhi hidup secara negatif karena kita mulai kesulitan untuk fokus pada hal lain selain si dia.

  • Perubahan attachment style

Tak sedikit orang yang mabuk cinta tak lagi memiliki attachment style (gaya saat seseorang berhubungan dengan orang lain) yang aman.

Baca juga: Ketahui, 4 Efek Samping Jatuh Cinta pada Tubuh

Perilaku berubah menjadi anxious attachment style (mudah curiga pada orang lain).

"Orang-orang takut ditinggalkan, kan? Jadi kamu menciptakan fantasi ini di benakmu, dan itu mirip seperti saat kamu mencoba mendapatkan rasa kendali dalam pikiran terkait pikiran obsesif," kata Nuñez.

  • Sulit mengontrol perilaku

Karena ingin mengendalikan pikiran dan fantasi tentang seseorang, orang yang mabuk cinta bisa menunjukkan perilaku pengendalian lain, demi menutup kurangnya rasa kontrol dalam hubungan.

Baca juga: Cara Terbaik Mengakhiri Hubungan Cinta, Jangan Cuma Lewat WhatsApp!

  • Berfantasi

Terakhir, Nuñez mengatakan orang yang mabuk cinta biasanya berfantasi tentang orang yang ia cintai.

“Ini seperti kenyataan palsu yang kita ciptakan, hidupi dan fungsikan, namun berlawanan dengan apa yang sebenarnya terjadi," ujar dia.

"Banyak pikiran obsesif kita adalah sebuah fantasi atau gagasan tentang siapa orang itu menurut kita, yang mungkin bertentangan dengan realita,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com