Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 08:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

 

Lebih banyak mengonsumsi kalori

Studi yang dijalankan oleh peneliti kedokteran kardiovaskular di Mayo Clinic, Dr Naima Covassin tersebut melibatkan pengamatan terhadap 12 orang sehat yang tidak obesitas.

Para peserta yang diteliti itu bergiliran dalam dua sesi tidur selama 21 hari. Satu sesi dianggap "tidur normal" dan sesi lainnya adalah "tidur terbatas".

Para peneliti mengamati setiap individu, kemudian mencatat pengeluaran energi (semua orang tetap relatif sama selama penelitian), dan asupan energi (kedua kelompok dapat dengan bebas mengakses makanan).

Juga diukur berat dan komposisi tubuh, serta distribusi lemak (termasuk lemak visceral).

Satu sesi tidur normal memulai empat hari pertama mereka dengan sembilan jam di tempat tidur untuk tidur.

Kemudian beralih ke empat jam tidur untuk kelompok tidur terbatas dan sembilan jam tidur untuk kelompok terkontrol.

Tiga hari terakhir, termasuk sembilan jam di tempat tidur untuk kedua kelompok.

Baca juga: 4 Menu Sarapan yang Bantu Lenyapkan Perut Buncit, Mau?

Hasilnya, ada 300 kalori lebih banyak yang dimakan setiap hari selama sesi tidur terbatas dengan rincian 13 persen lebih banyak protein dan 17 persen tambahan lemak.

Kalori ekstra dinilai lebih tinggi pada tahap pertama kurang tidur dan lebih rendah menjelang periode pemulihan.

Memengaruhi lemak perut yang tidak sehat

Penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi besar terhadap lemak perut yang tidak sehat.

Ketika tidak bisa tidur cukup, maka kita cenderung akan mengonsumsi kalori ekstra, dan kita juga tidak aktif secara fisik yang menempatkan kita pada risiko kondisi kronis.

Menurut Dr Covassin, penumpukan lemak visceral hanya terdeteksi oleh CT scan dan akan terlewatkan, terutama karena peningkatan beratnya cukup kecil atau hanya sekitar 0,4 kilogram.

Baca juga: Kurangi Makan Buah Bisa Kecilkan Perut Buncit, Benarkah?

"Yang juga mengkhawatirkan adalah efek potensial dari periode berulang dari kurang tidur dalam hal peningkatan progresif dan kumulatif dalam lemak visceral selama beberapa tahun," ungkap dia.

Maka dari itu, para ahli pun menyarankan kita untuk mencoba mendapatkan tidur yang cukup dalam jadwal yang sesuai dengan gaya hidup kita sehari-hari.

Mereka juga menganjurkan agar orang-orang yang tidak bisa tidur nyenyak untuk tetap mempertahankan diet lengkap dengan pilihan makanan yang sehat dan peningkatan olahraga yang sangat penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com