KOMPAS.com - Baru-baru ini, kembali terjadi kasus klitih di Yogyakarta yang menewaskan seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA).
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/2/2020), klitih adalah tindak kekerasan yang umumnya dilakukan oleh remaja, dilandasi berbagai alasan. Bisa rekrutmen anggota geng baru atau menunjukkan eksistensi.
Nah, anak-anak remaja itu tentu tak akan melakukan kekerasan tanpa pemicu di baliknya.
Namun apa saja pemicu dan tanda-tanda kecenderungan anak bisa menjadi pelaku kekerasan?
Dilansir dari Rescue Youth, berikut daftarnya.
Korban bully umumnya memiliki kecenderungan tinggi melakukan kekerasan.
Ya, pengalaman di-bully merupakan situasi yang membuat sesorang merasa tak berdaya.
Hasilnya, ada dua obsesi yang bisa terbentuk, yaitu tak ingin merasa tak berdaya lagi, atau ingin balas dendam.
Anak mempelajari sesuatu dari apa yang ia lihat.
Karena itu, anak yang terbiasa melihat kekerasan di rumah, seperti pemukulan pada anggota keluarganya, lebih berpotensi menjadi pelaku kekerasan dibanding mereka yang mempelajari perilaku itu dari luar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.