Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Milenial dan Gen Z Lebih Lemah dari Generasi yang Lebih Tua?

Kompas.com - 07/04/2022, 10:52 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

“Generasi sebelumnya diajari untuk menindas, bukan mengekspresikan, tetapi untuk generasi yang lebih baru justru sebaliknya,” kata Dr Carl Nassar, seorang profesional kesehatan mental di LifeStance Health yang bekerja dengan remaja dan keluarga yang berjuang dalam perpecahan generasi.

“Hal ini menyebabkan keretakan persepsi, dengan generasi yang lebih tua melihat ekspresi ini sebagai tanda kelemahan, karena mereka diajari bahwa kerentanan adalah kelemahan dan bukan kekuatan,” ujarnya.

Baca juga: 7 Gaya Hidup Milenial Ini Sudah Dianggap Kuno Oleh Gen Z

Nassar meyakini bahwa kiasan generasi muda yang lebih lemah mayoritas bersifat anekdot dan didasarkan pada ketidakcocokan antara bagaimana generasi yang berbeda mengekspresikan masalahnya.

“Gen X dan Boomers juga memiliki masalah, tetapi bagi mereka, menyuarakannya terasa tidak profesional,” ujar Jennifer Robison, editor senior di perusahaan analisis dan polling AS Gallup.

Nah, masalah kepemilikan properti menjadi salah satu bukti nyata dari masalah tersebut.

Boomers yang memiliki rumah mungkin tumbuh dewasa saat ekonomi tengah makmur, membuatnya dapat menabung untuk membeli rumah pertamanya.

Hal itulah yang membuat mereka mulai meyakini bahwa generasi muda yang tak dapat melakukannya lebih lemah darinya.

Namun, Boomers melupakan masalah melonjaknya harga rumah, gaji yang stagnan dan kondisi pekerjaan yang tidak aman. Semua itu membuat pembelian rumah menjadi sulit.

Lalu, generasi yang lebih tua juga kerap mengatakan bahwa Gen Z adalah generasi yang paling tertekan dan cemas akibat ketahanan yang minim.

Namun, mereka lupa bahwa Gen Z adalah generasi yang tumbuh dewasa selama pandemi global, dalam periode kesepian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan membuat ketidakpastian ekonomi semakin tinggi.

Intinya, tantangan yang dihadapi kedua generasi ini tidak sebanding.

“Kenyataannya, Gen Z semakin dewasa menghadapi berbagai tantangan yang belum pernah dihadapi generasi lain pada tahap kehidupan yang sama, terutama pandemi Covid-19 dan tekanan media sosial,” kata Jason Dorsey, presiden Center for Generational Kinetics, sebuah firma riset generasi yang berbasis di Austin, Texas.

“Tambahkan tantangan kesehatan mental dari social distancing dan isolasi selama pandemi, tantangan pembelajaran jarak jauh dan semua elemen formatif dewasa muda lain, mudah untuk melihat bahwa generasi ini ada dalam waktu yang menantang,” tambah Dorsey.

Baca juga: Mengapa Generasi Milenial Sering Merasa Kesepian?

Beda generasi, beda masalah

Intinya, setiap keyakinan dan tindakan generasi dibentuk dari masalah dan tantangan yang mereka hadapi.

Misalnya, Boomers dan Gen X tumbuh tanpa smartphone, namun keuntungannya mereka tak perlu menghadapi masalah di dunia maya.

Lalu, generasi yang lebih tua juga lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan yang baik tanpa perlu menjadi lulusan S1 atau lebih, berbeda dengan generasi saat ini.

Untuk mengatasi masalah kesenjangan generasi ini, Dorsey meyakini bahwa kuncinya adalah memahami fakta dan menghapuskan mitos tentang suatu generasi.

“Itu adalah kesadaran tentang apa yang dilalui setiap generasi dan mengapa mereka seperti itu,” ujarnya.

“Cara terbaik untuk membuat generasi yang lebih tua berhenti menghina generasi yang lebih muda adalah dengan menciptakan percakapan jujur yang belum ada saat ini,” tambahnya.

Baca juga: Tantangan Orangtua Membesarkan Anak Generasi Alpha

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com