KOMPAS.com - Kenaikan tekanan darah atau hipertensi seringkali dialami banyak orang setelah merayakan Hari Raya Lebaran.
Penyakit itu bisa terjadi sebab orang-orang tidak menjaga pola makannya karena tergiur dengan hidangan yang tinggi kolesterol dan lemak.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari, mengatakan bahwa ada kenaikan jumlah pasien yang mengalami hipertensi pascalebaran.
Fakta tersebut diungkapkannya merujuk data dari RS Pelni pada tahun 2019 dalam OMRON Virtual Media Briefing yang digelar Rabu (19/4/2022).
"Dalam waktu lima hari, mulai dari Lebaran dan setelahnya, kunjungan pasien rawat jalan meningkat. Dan diabetes melitus dengan hipertensi adalah penyakit teratas," kata dr. Juwalita.
Baca juga: Praktikan 5 Cara Ini agar Tekanan Darah Turun
Karena Lebaran diperingati setahun sekali, tentu orang-orang yang merayakannya tidak ingin hipertensi mengganggu momen istimewa yang satu ini.
Supaya Lebaran bisa dinikmati tanpa rasa khawatir tekanan darah melonjak karena makanan tinggi kolesterol dan lemak jahat, dr. Juwalita punya beberapa trik untuk mencegahnya.
Simak yang berikut ini.
Opor ayam, rendang, semur, atau ketupat sayur yang tersaji di atas meja ketika Lebaran tiba memang menggoda banyak orang untuk segera menyantapnya.
Tapi, dr. Juwalita menyarankan supaya makanan-makanan tersebut dikonsumsi secara bijak alias tidak asal dilahap.
"Tetap nikmati makanan khas Lebaran secukupnya," ujarnya.
Trik ini bisa dilakukan dengan memakan sayuran -bisa berupa acar atau dijadikan lalapan- sebagai pendamping makanan agar asupan serat tercukupi.
Ia juga merekomendasikan buah sebagai makanan penutup dan meminta orang-odang untuk tidak memakan kulit ayam karena tinggi kalori.
Pola makan selama Lebaran memang perlu untuk dijaga. Tapi, yang tidak kalah pentingnya adalah menerapkan gaya hidup sehat.
Hal itu bisa dilakukan dengan mengontrol berat badan, melakukan aktivitas fisik, diet DASH, mengurangi konsumsi garam dan alkohol, dan minum obat sesuai resep.