Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kandungan Skincare yang Tak Boleh Dicampur Pemakaiannya

Kompas.com - 26/04/2022, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Seiring berjalannya waktu, produk kecantikan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Misalnya saja, kini kita dapat menemui skincare yang memiliki beragam kandungan.

Selain itu, klaim yang ditawarkan untuk mengatasi masalah kulit pun beragam. Bahkan, sempat ramai pula metode layering skincare yang dipopulerkan oleh perempuan asal negeri ginseng.

Akan tetapi, dalam penggunaannya, ternyata masih banyak yang salah kaprah. Demi mendapatkan hasil maksimal, mereka justru secara asal mencampurkan beragam produk skincare. Padahal, belum tentu kandungan di dalamnya cocok satu sama lain.

dr. Dian Pratiwi, SpKK dalam siniar Semua Bisa Cantik bertajuk "Jangan Asal Tumpuk Skincare" pun menjelaskan bahwa ini adalah kebiasaan yang tidak tepat dan mengimbau agar, "Jangan sembarangan menumpuk skincare, bisa-bisa kulit malah berjerawat atau bahkan iritasi."

Untuk menghindarinya, kita perlu mengetahui bahan aktif mana yang boleh dicampur dan tidak. Berikut adalah daftar bahan-bahan aktif produk skincare yang penggunaannya tidak boleh dilakukan secara bersamaan.

1. Retinoid (Retinol) dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Menurut Elizabeth Bahar Houshmand, MD, seorang dermatolog asal Dallas, penggunaan keduanya secara bersamaan dilarang karena dapat mengikis lapisan luar kulit. Retinoid dan AHA sendiri merupakan turunan dari vitamin A.

Baca juga: Kenali Dampak FOMO dan Cara Mengatasinya

Biasanya, produk skincare yang memiliki kandungan keduanya berfungsi sebagai penunda penuaan. Mereka akan bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen sehingga kulit akan bercahaya dan bebas dari kerutan.

"Mereka memiliki efek samping yang berpotensi mengiritasi, terutama saat dikombinasikan," kata Elizabeth. Iritasi kulit biasanya ditandai dengan kemerahan, kulit mengelupas, hingga jerawat.

Meskipun begitu, dua kandungan ini masih bisa digunakan secara bersamaan asalkan harinya berbeda. Elizabeth menyarankan misalnya untuk memakai AHA pada hari Senin dan retinoid pada hari Selasa.

2. Retinoid (Retinol) dan Benzoil Peroksida

Selain terkenal sebagai anti-aging, retinoid juga diketahui memiliki bahan aktif yang mampu mengeksfoliasi kulit untuk mencegah penyumbatan pori.

Menggunakan benzoil peroksida secara bersamaan ternyata bisa menonaktifkan molekul yang dimiliki retinoid. Artinya, kandungan di dalamnya tidak bisa berfungsi maksimal untuk melakukan kinerjanya.

Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk menggunakan benzoil peroksida di pagi hari dan retinol di malam hari.

3. Retinoid (Retinol) dan Vitamin C

Retinoid juga tak boleh dikombinasikan dengan vitamin C. Hal ini disebabkan karena vitamin C adalah bahan yang bekerja paling efektif dalam lingkungan pH asam.

Sementara itu, retinol bekerja pada pH yang lebih tinggi (cenderung basa). Jika digunakan bersama-sama, mereka tidak akan bekerja secara optimal.

Baca juga: Buruk untuk Kesehatan, Jangan Tidur Lagi Setelah Sahur!

Akan tetapi, keduanya masih bisa digunakan dengan catatan perbedaan waktu. Retinol sendiri paling baik digunakan pada malam hari karena jika digunakan pada siang hari dapat meningkatkan risiko kerusakan akibat sinar matahari.

Sementara itu, vitamin C berfungsi paling baik di siang hari karena merupakan antioksidan yang melindungi dari serangan siang hari, seperti efek polusi yang merusak kulit dan sinar UV.

4. Retinoid (Retinol) dan Salicylic Acid

Retinoid dan salicylic acid sama-sama memiliki fungsi untuk menjaga pori-pori tetap bersih. Akan tetapi, jika dikombinasikan, keduanya bisa membuat kulit kering.

Risikonya adalah overdry yang dapat menyebabkan iritasi. Jika kulit kering, ia akan meningkatkan produksi minyak sehingga mampu menimbulkan jerawat. Untuk mengatasinya, gunakan salicylic acid di pagi hari dan retinoid di malam hari.

5. Soap-Based Cleanser dan Vitamin C

Meskipun vitamin C dirancang sebagai produk pagi hari, kita juga harus memperhatikan kandungan pembersih wajah yang digunakan.

Jika pembersih wajah kita berbasis sabun, artinya ia memiliki kandungan pH yang tinggi. Sementara itu, vitamin C paling baik diformulasikan dengan kandungan ber-pH rendah.

Mengkombinasikan keduanya ternyata bisa menurunkan kemampuan kulit untuk menyerap vitamin C. Padahal, vitamin C bertugas untuk memproteksi kulit dari radikal bebas.

6. Dua Produk yang Memiliki Kesamaan Bahan

Ternyata, kita tak boleh mengkombinasikan kandungan yang sama dalam dua produk berbeda. Misalnya, ketika menggunakan dua produk yang memiliki kandungan pelembab padahal kulit kita berminyak. Hal itu dapat menyumbat pori-pori sehingga bisa memunculkan jerawat.

Memang ada beberapa orang yang tak mengalami masalah kulit saat mengombinasikan keduanya. Namun, ada juga yang malah menimbulkan efek samping.

Iritasi biasanya ditandai dengan kulit kemerahan, terbakar, dan mengelupas. Untuk menghindarinya, kita harus melakukan beberapa hal.

Baca juga: Jerawat, Apa Saja Faktor Pemicu dan Bagaimana Mengatasinya?

Pertama, kenali jenis kulit. Menurut dr. Dian, setiap jenis kulit memiliki kebutuhan yang berbeda. Terlebih, bagi kita yang memiliki kulit sensitif.

Kedua, kenali permasalahan kulit yang ingin dihadapi. Fokuslah untuk menyelesaikan satu permasalahan kulit agar kandungan skincare yang kita gunakan tak bertabrakan.

Ketiga adalah memilih skincare dengan bahan aktif yang sesuai. Hindari penggunaan kombinasi bahan yang telah dijelaskan sebelumnya.

"Ingat selalu prinsip thinness to thickness. Jadi, mulai dari produk yang paling liquid atau water based barulah ke produk yang lebih tebal, lebih kental dan oil based," tambah dr. Dian.

Dengarkan informasi dan tips menarik lainnya seputar kecantikan melalui siniar Semua Bisa Cantik di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kamu selalu terinfo tiap ada episode terbaru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com