Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tips Mengatasi Anak yang Suka Pilih-pilih Makanan

Kompas.com - 11/05/2022, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.comAnak yang usianya masih di bawah lima tahun memang gampang-gampang susah saat diberi makan.

Ia suka pilih-pilih makanan alias picky eating dan kebiasaan ini tidak jarang membuat orangtuanya menjadi jengkel.

Selama fase tersebut orangtua memang dituntut untuk banyak akal supaya anaknya mau makan dan tidak kekurangan gizi.

Meski begitu, kebiasaan satu ini dikatakan ahli diet terdaftar asal Cleveland Clinic, Jennifer Hyland, sebagai hal yang wajar.

Baca juga: Awas, Screen Time Bisa Pengaruhi Kebiasaan Makan Anak

“Normalnya pilih-pilih makanan dapat dimulai di mana saja sejak usia dua atau tiga tahun,” ujar Hyland.

Hal tersebut bisa terjadi karena anak ingin mencoba hal-hal baru sehingga lumrah jika selera makanannya berubah-ubah.

Tips ini agar anak “bersahabat" dengan makanan

Perlu diketahui bahwa kebiasaan memilih makanan pada anak tidak akan hilang dengan sendirinya.

Jadi, orangtua harus mencari akal supaya kebiasaan tersebut tidak terbawa ketika buah hatinya tumbuh dewasa.

Tapi, bagaimana caranya?

1. Jangan memaksa

Orangtua boleh-boleh saja merasa kesal dan bingung karena anaknya hanya mau makanan tertentu saja.

Tapi, jangan memaksa si kecil untuk makan karena hal ini membuat anak menghubungkan makanan dengan kecemasan dan frustrasi.

“Memaksakan makanan dapat menyebabkan anak tidak mempercayai nafsu makannya,” ujar Hyland.

Ia juga mengatakan, anak yang dipaksa untuk makan membuatnya tidak dapat mengatur isyarat lapar sendiri.

“Ini bisa sangat membingungkan saat anak tumbuh. Juga, penelitian menunjukkan bahwa memaksa tidak membuat anak kurang pilih-pilih makanan,” katanya.

Baca juga: Tips Tingkatkan Nafsu Makan Anak yang Suka Pilih Makanan

Orangtua sebaiknya menjadikan waktu makan sebagai momen yang aman dan menyenangkan bagi buah hati, bukan dengan paksaan.

2. Tetapkan jadwal

Anak sedari kecil harus dibiasakan makan teratur. Caranya dengan menyajikan makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap hari.

“Anak-anak berkembang dengan rutinitas. Adalah tugas orang tua untuk memilih apa yang disajikan dan kapan disajikan,” imbuh Hyland.

Dalam hal ini, orangtua bisa menyediakan tiga kali makanan bagi anak dan camilan sebanyak dua kali dalam sehari.

Tips tersebut wajib dicoba orangtua manapun untuk membantu membangun rutinitas makan anaknya.

Di sisi lain, orangtua perlu memperhatikan jenis camilan yang diberikan kepada anak. Karena camilan tidak sehat dapat mengurangi nafsu makan anak sebelum waktu makan tiba.

Buah-buahan seperti irisan apel bisa menjadi camilan yang sehat dan nikmat bagi anak. Sementara kue jangan sering-sering diberikan.

“Jika menawarkan makanan setiap beberapa jam sepanjang hari, anak memiliki banyak kesempatan untuk makan,” kata Hyland.

Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Peralatan Makan Anak Berbahan Silikon

Tips itu dikatakan Hyland sebagai cara yang tepat daripada anak terus-menerus ngemil karena dapat membuatnya tidak lapar.

3. Mulai dari porsi kecil

Anak pada awalnya akan susah saat disuapi oleh orangtuanya.

Tapi, kesulitan itu bisa diatasi dengan memberikan suapan kecil secara terus-menerus supaya anak penasaran.

“Porsi besar menakutkan bagi anak-anak,” ucap Hyland.

“Mulailah dari yang kecil dan orangtua selalu dapat menambahkan lebih banyak,” sambung dia.

4. Bicara makanan

Daripada mempermasalahan rasa makanan, lebih baik bicarakan warna, bentuk, tekstur, dan bau makanan.

Tips ini dapat membantu orangtua sat memberikan makanan baru kepada anaknya sebagai variasi.

Baca juga: Selain Orangtua, Sekolah Juga Punya Peran Edukasi pada Pola Makan Anak

“Ketika saya melihat anak pemilih makanan, saya tidak mengizinkan mereka menggunakan kata-kata seperti ‘yek' atau 'kotor’,” kata Hyland.

“Sebaliknya, anak harus menggambarkan bagaimana makanan itu sebenarnya terlihat, berbau, atau rasanya.”

 

Ilustrasi anak makan bersama orangtua.tirachardz/ Freepik Ilustrasi anak makan bersama orangtua.

5. Jadikan makanan menyenangkan

Anak adalah makhluk yang penasaran. Jadi, cara memancing anak agar mau makan adalah menyajikan makanan yang menarik perhatiannya.

“Jika anak tidak suka dengan makanan yang disajikan, saya akan bertanya apa yang bisa ditambahkan agar lebih menarik,” saran Hyland.

Orangtua dapat membentuk sayur-sayuran dan nasi menjadi wajah atau memotong irisan kecil daging seperti bentuk-bentuk lucu.

6. Memasak makanan yang sama untuk keluarga

Menyajikan hidangan yang bisa disantap oleh anak dan anggota keluarga lainnya tentu membuat pekerjan orangtua menjadi efisien.

“Cobalah yang terbaik untuk memasak makanan yang sama untuk seluruh keluarga,” saran Hyland.

Baca juga: Tya Ariestya Lebih Santai Hadapi Fase Makan Anak Kedua

“Anak mungkin tidak memakan semuanya, tapi penting bagi Anda untuk menyajikan dan memberi contoh untuk mencoba makanan sendiri.”

7. Ajak anak untuk merencanakan makan

Diskusi dua arah harus terus terjalin antara orangtua dengan anak, misalnya dengan membicarakan menu masakan bersama.

Saat berbelanja bahan makanan, mintalah anak untuk memilih beberapa buah dan sayuran.

Anak yang merasa memiliki kendali atas situasi dapat mendorong buah hati untuk mencobanya saat makan.

Jika tidak, cobalah untuk meminta bantuan anak supaya ia mencucikan sayuran dan menata meja makan.

Hyland mengatakan, anak yang diajak untuk melakukan sesuatu sendiri maka ia punya rasa bangga terhadap apa yang sudah dilakukan.

“Terkadang ini berhasil dan terkadang tidak, tetapi tetap libatkan anak dan pada akhirnya ia akan mencoba berbagai hal,” ujarnya.

8. Kurangi gangguan

Walau mudah menggunakan smartphone atau TV untuk mengalihkan perhatian anak saat makan, sayangnya ini dapat mengganggu perhatiannya.

Hyland mengingatkan agar anak dibuat fokus pada makanan, waktu bersama keluarga, dan bercakap-cakap.

Baca juga: Iklan Media Sosial Bisa Pengaruhi Pilihan Makan Anak

9. Jangan melarang makanan manis

Kebanyakan orangtua akan langsung melarang anaknya untuk makan makanan yang manis.

Tapi, tidak ada salahnya memberi anak makanan manis asal orangtua menetapkan pedoman makan yang sehat kepadanya.

Tips ini dapat membantu anak belajar makan tidak berlebihan dan mengetahui batasan.

“Saya menyarankan untuk menyajikan makanan sesekali daripada membuat anak makan semua makanan supaya kenyang,” tutur Hyland.

Memberi makan anak yang masih suka pilih-pilih makanan memang menantang. Tapi orangtua jangan mudah menyerah.

Mereka harus tetap membujuk buah hatinya agar mau melahap makanan supaya berat badannya terjaga dan asupan gizinya cukup.

Baca juga: Panduan Mengatur Pola Makan Anak Obesitas

Beberapa orangtua mungkin memberi anak apa pun yang buah hatinya ingin makan untuk memastikan kalori tercukupi.

Tapi, orangtua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

“Hal terpenting yang dapat dilakukan orangtua dengan anak yang pilih-pilih makanan adalah konsisten dan tidak menyerah,” kata Hyland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com