Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Usur Besar yang Sempat Diidap Mendiang Achmad Yurianto

Kompas.com - 22/05/2022, 16:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Selain itu, risiko kanker usus besar bisa meningkat karena beberapa faktor, seperti usia lanjut, ras, riwayat polip atau kanker usus besar, peradangan usus, dan keturunan.

Gaya hidup yang buruk seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, kurang bergerak, merokok, dan minuman alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Risiko kanker usus besar juga bisa meningkat jika seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Misalnya diabetes, obesitas, atau sempat melakukan terapi radiasi untuk pengobatan kanker.

Baca juga: 6 Asupan yang Harus Dihindari karena Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Pencegahan

Banyak dokter menyarankan agar mereka yang berisiko rendah dan sedang melakukan skrining kanker usus besar pada usia 45 tahun.

Namun bagi yang berisiko tinggi, seperti memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker usus, sebaiknya melakukan skrining lebih awal.

Selain itu, ada baiknya untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih baik.

Misalnya, dengan berhenti merokok, berolahraga rutin setiap hari selama 30 menit, mengurangi konsumsi alkohol, serta memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan whole grain yang kaya vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Baca juga: Penderita Kanker Ovarium Lebih Suka Pergi ke Dukun, Apa Alasannya?

Kita juga perlu mengontrol berat badan dengan memadukan konsumsi makanan sehat dan olahraga rutin,

Jika perlu menurunkan berat badan, mintalah dokter untuk memberi tips sehat untuk mencapainya.

Lalu bagi yang memiliki polip atau memiliki risiko tinggi mendderita kanker usus besar, obat seperti aspirin diyakini dapat menurunkan risiko.

Kendati demikian, dosis dan berapa lama waktu konsumsinya masih berlum jelas.

Apalagi, konsumsi rutin aspirin memiliki beberapa risiko, seprti timbulnya bisul dan pendarahan gastrointestinal.

Opsi ini umumnya hanya danjurkan pada mereka yang berisiko tinggi. Sebab, tidak ada cukup bukti bahwa obat-obatan ini bekerja pada mereka yang berisiko rendah dan sedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com