Sengatan sinar matahari menyebabkan cairan dari bagian lain dari tubuh keluar menuju ke kulit sehingga mempercepat dehidrasi.
Makanya kita disarankan menghidrasi tubuh supaya kadar cairan tetap terjaga.
“Sangat penting untuk terhidrasi dengan baik. Minum banyak air. Minuman olahraga yang mengisi kembali elektrolit juga dapat membantu," tutur Pilliang.
Melanin yang tidak kuasa menahan paparan sinar UV berlebih dapat menyebabkan kulit melepuh.
Dampak itu tentunya terasa sakit apalagi jika berada di bagian lipatan dalam siku atau perbatasan leher dan pundak yang sering tergores kerah pakaian.
Meskipun tergoda untuk menyentuhnya, kulit yang telanjur melepuh sebaiknya jangan dipegang-pegang supaya tidak memperparah kerusakan.
“Untuk mencegah infeksi dan jaringan parut, biarkan lepuh sembuh dengan sendirinya,” saran Piliang.
Pengobatan rumahan tidak selamanya mampu memgobati sunburn. Maka, berobat ke dokter menjadi cara lain yang bisa ditempuh.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kulit Terbakar akibat Sengatan Matahari
“Hubungi dokter jika memiliki kulit yang melepuh di area yang luas, Anda sangat kesakitan, atau mengalami demam, kedinginan, pusing atau kebingungan,” ujar Piliang.
Supaya kulit tetap cerah dan tidak belang karena sunburn, kita perlu mencegah sinar matahari agar tidak menyengat kulit.
Lantas, bagaimana caranya?
Segeralah mencari tempat untuk berteduh jika sinar matahari kian lama kian menyengat kulit.
Jika tidak bawalah topi atau syal yang dapat menutupi bagian wajah, leher, dan telinga dari paparan sinar matahari.
Pertimbangkan juga untuk menyimpan atau membawa pakaian pelindung, seperti jaket, topi, kemeja berlengan dan celana panjang.
“Anda juga bisa membeli kaos yang mengandung SPF di toko-toko besar dengan harga terjangkau,” saran Piliang.
Tabir surya sebaiknya digunakan setiap hari, baik ketika beraktivitas di dalam maupun luar ruangan.
Saat membeli pilihlah tabir surya yang mengandung titanium dioksida atau seng oksida.
“Tabir surya kimia mengalami reaksi kimia dengan kulit dan berguna seperti spons dan menyerap sinar UV sehingga tidak merusak kulit,” jelas Piliang.
“Tabir surya kimia mungkin sedikit lebih mengiritasi. Jika Anda memiliki kulit sensitif, carilah tabir surya mineral.”
“Anda dapat mengoleskan kembali tabir surya Anda setiap 90 menit atau lebih,” tambah Piliang.
"Jika Anda sudah berada di dalam air dan dikeringkan dengan handuk, oleskan kembali tabir sutya ke kulit"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.