Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganja untuk Rekreasi Picu Risiko Gangguan Kesehatan

Kompas.com - 30/06/2022, 08:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

Studi lain yang dilakukan tahun lalu pun menemukan, remaja sekitar dua kali lebih berisiko mengi di dada setelah menggunakan vaping ganja daripada setelah merokok atau menggunakan rokok elektrik.

Masalah lain penggunaan ganja

Sejumlah penelitian juga menunjukkan hubungan antara penggunaan ganja dan cedera, baik fisik maupun mental.

Baca juga: Comme des Garcons Bikin Wewangian Berbau Ganja

Sebuah studi pernah menemukan bahwa ganja dapat membuat tidur lebih buruk, terutama untuk pengguna biasa.

Dan untuk penggunaan ganja yang berlebihan oleh remaja maupun dewasa muda, ini bisa menyebabkan gangguan suasana hati — seperti depresi dan gangguan bipolar — yang dikaitkan dengan peningkatan risiko melukai diri sendiri, upaya bunuh diri, dan kematian.

Lalu dalam studi lainnya yang dilakukan pada tahun 2021, pengguna ganja, khususnya remaja, semakin sering muncul di ruang gawat darurat dengan keluhan gangguan usus parah yang dikenal sebagai sindrom hiperemesis ganja atau CHS.

"Kondisi ini menyebabkan mual, sakit perut parah, dan muntah berkepanjangan yang bisa berlangsung berjam-jam."

Demikian penjelasan seorang dokter spesialis pengobatan darurat pediatrik dan ahli toksikologi di Children's Hospital Colorado, Dr Sam Wang kepada CNN.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan awal tahun ini juga mengamati penelitian pada lebih dari 43.000 orang.

Baca juga: 5 Negara yang Melegalkan Penggunaan Ganja bagi Warganya

Dari sana ditemukan dampak negatif dari tetrahydrocannabinol atau THC, senyawa psikoaktif utama dalam ganja pada tingkat pemikiran otak yang lebih tinggi.

Bagi kaum muda, dampak ini dapat mengakibatkan penurunan di bidang pendidikan dan bagi orang dewasa bisa menyebabkan kinerja kerja yang buruk, serta mengemudi yang berbahaya.

Vozoris kemudian menambahkan, sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia mulai menipis setelah pandemi Covid-19 melanda.

Untuk itu, dia berharap hasil studi ini dapat mengingatkan berbagai kalangan agar lebih sadar terhadap penggunaan ganja dan bagaimana dampaknya yang dapat meningkatkan risiko rawat inap di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com