Responden dipindai kesehatannya menggunakan pencitraan resonansi magnetik (MRI) sebelum dan pada akhir penelitian.
Hasilnya didapati, makan satu alpukat setiap hari tidak mengarah pada perbaikan yang signifikan secara klinis pada lemak perut.
Alpukat juga dikatakan peneliti tidak memengaruhi faktor risiko kardiometabolik lainnya maupun penambahan berat badan.
Meski begitu, alpukat terbukti menurunkan kolesterol -walau tidak banyak- seperti dikatakan Guru Besar Loma Linda University School of Public Health, Joan Sabaté.
Peneliti menjelaskan, makan satu alpukat tiap hari menurunkan kolesterol sebanyak 2,88 miligram per desiliter (mg/dL) dan kolesterol jahat sebesar 2,5 mg/dL.
Baca juga: Simak Cara Menyimpan Alpukat agar Tetap Segar dan Bertahan Lama
Selain manfaat untuk menurunkan berat badan, alpukat dapat meningkatkan kualitas keseluruhan diet responden.
Fakta menyebutkan kualitas pola makan mereka mendapat nilai delapan poin dari skala 100.
Hal tersebut dikatakan oleh lektor ilmu asal di Texas Tech University, Kristina Petersen.
"Itu penting karena kualitas diet yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko beberapa penyakit yang lebih rendah," kata dia.
"Termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker," tambah Petersen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.