KOMPAS.com - Metabolisme tubuh akan melambat begitu kita mendekati usia 50an.
Pada saat itu, tubuh menjadi lebih mudah lelah, ditambah kondisi lain seperti rambut rontok, sakit kepala, dan peningkatan berat badan.
Ada berbagai faktor yang tak dapat diubah seiring dengan pertambahan usia, namun setidaknya kita dapat meningkatkan metabolisme dengan mengganti kebiasaan makan sehari-hari.
Cobalah terapkan kebiasaan makan berikut agar metabolisme tubuh tetap stabil setelah berusia 50 tahun.
"Menambahkan cabai ke hidangan dapat membantu mempercepat metabolisme kita," kata ahli diet Lauren Manaker, MS, RDN, LDN, CLEC, CPT.
Baca juga: 3 Cara Hilangkan Rasa Panas di Tangan Setelah Mengolah Cabai
Manaker mengatakan, senyawa capsaicinoid yang ditemukan di cabai dan ekstrak lada terbukti berperan dalam meningkatkan metabolisme.
Studi yang dimuat dalam jurnal Bioscience Reports menemukan, capsaicin --salah satu bentuk capsaicinoid-- mendukung kesehatan metabolisme, terutama menyangkut penurunan berat badan pada individu dengan obesitas.
Menurut Manaker, jahe terbukti meningkatkan thermogenesis atau pembakaran kalori dalam beberapa studi.
Jahe diketahui memiliki efek anti-inflamasi, anti-hipertensi, sensitivitas glukosa, dan stimulasi pada saluran pencernaan.
Baca juga: 5 Trik untuk Dongrak Metabolisme Tubuh
Rempah ini juga dapat membantu menurunkan berat badan pada individu yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Pasalnya, jahe kaya akan bahan kimia alami yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu penurunan berat badan.
"Oat dan biji-bijian utuh lainnya dapat membantu mendukung metabolisme yang sehat," terang Manaker, soal manfaatnya pada orang di usia 50an.
"Dalam satu studi, ditemukan mengonsumsi biji-bijian utuh sebagai pengganti makanan olahan bisa meningkatkan tingkat metabolisme istirahat seseorang."
Oat merupakan sumber pati resisten yang bagus. Setelah mencapai usus besar, pati resisten ini bertindak sebagai sumber makanan bagi bakteri baik di usus.
Pati resisten juga menjaga keseimbangan mikroba dengan memberikan rasio yang lebih baik untuk bakteri usus baik dan bakteri usus jahat.
Ketika usus sehat, maka kita dapat menjaga nafsu makan serta mendukung metabolisme energi.
Baca juga: Susu Almond dan Susu Oat, Mana yang Lebih Baik?
Disarankan Manaker, cobalah makan beberapa cokelat kaya flavonoid seperti cokelat hitam untuk membantu menjaga metabolisme orang yang sudah berusia 50 tahun.
Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecules pada 2018, peserta yang mengonsumsi cokelat hitam dua gram yang mengandung 70 persen kakao setiap hari selama enam bulan memiliki aspek metabolisme glukosa yang lebih baik.
Hasil itu dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi susu cokelat dua gram dalam jumlah waktu yang sama.
Kendati cokelat hitam memiliki banyak manfaat, pastikan kita mengonsumsi makanan ini secukupnya.
Kemudian, pilih cokelat hitam yang mengandung kakao 70 persen atau lebih.
Sebab, semakin rendah persentase kakao, semakin tinggi persentase tambahan gula pada cokelat tersebut.
Cokelat adalah makanan yang mengandung kalori. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa menimbulkan peningkatan berat badan.
Baca juga: Nikmati 11 Manfaat Cokelat Hitam Bagi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.