Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Minum Kemasan Daur Ulang Harganya Mahal, Kok Bisa?

Kompas.com - 21/07/2022, 06:20 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendaur ulang sampah plastik menjadi salah satu cara bagi produsen untuk menekan ongkos produksi.

Dengan begitu produk yang dihasilkan harganya lebih terjangkau sekaligus membantu pengurangan sampah plastik di lingkungan.

Namun, hal demikian belum bisa kita temukan pada produk air minum yang dikemas dalam botol daur ulang.

Meski bahannya ramah lingkungan, sayangnya harga air minum kemasan daur ulang tidak ramah di kantong.

Seperti yang bisa kita lihat pada Aqua Life, produk air minum yang botolnya dibuat dari 100 persen sampah plastik dan dapat didaur ulang.

"Saat ini memang lebih mahal yang daur ulang karena kita belum mencapai economies of scale.

Demikian penjelasan Packaging Circularity Senior Manager Danone, Jeffri Ricardo saat mengunjungi Bangoan Collection Center, Tulungagung, Selasa (19/7/2022).

Ia mengatakan bahwa air minum kemasan daur ulang, seperti Aqua Life, dipatok seharga Rp 7 ribu untuk kemasan 1,1 liter.

Harga tersebut memang lebih tinggi ketimbang produk air minum bikinan Aqua lainnya yang botolnya belum 100 persen dibuat dari bahan daur ulang.

Penyebab

Lebih lanjut, Jeffri membeberkan alasan di balik mahalnya air minum yang botolnya dibuat dari bahan daur ulang.

Ia menerangkan bahwa saat ini belum banyak pabrik pengolahan sampah plastik, khususnya botol, yang mampu menghasilkan kualitas food grade.

Kualitas food grade yang dimaksud adalah keamanan kemasan atau wadah ketika digunakan untuk makanan maupun minuman.

Nah, untuk mendapatkan kualitas tersebut, Aqua baru mengandalkan bahan baku kemasan air minumnya dari PT. Veolia Services Indonesia yang terletak di Kabupaten Pasuruan.

Packaging Circularity Senior Manager Danone, Jeffri Ricadro saat mengunjungi Bangoan Collection Center, Tulungagung, Selasa (19/7/2022).Yefta Christopherus/ Kompas.com Packaging Circularity Senior Manager Danone, Jeffri Ricadro saat mengunjungi Bangoan Collection Center, Tulungagung, Selasa (19/7/2022).

Pabrik tersebut memang menerima hasil press sampah botol plastik clear (jernih) atau light blue (biru muda) dari pengepul -salah satunya Bangoan Collection Center.

"Kalau plastik biasa 'kan semua orang pakai, market-nya juga sudah terbentuk, jadi supply-nya cukup banyak. Harganya lebih stabil," kata Jeffri.

"Sedangkan yang daur ulang masih sedikit yang bisa memproduksi seperti spec food grade jadi butuh investasi, pabrik, mesin, di sana."

Lebih lanjut, Jeffri juga menjelaskan tantangan di balik mengumpulkan sampah botol plastik yang dapat didaur ulang menjadi kemasan siap pakai.

Tantangan yang dimaksud adalah tidak terpilahnya sampah rumah tangga sehingga ketika dibawa ke mitra pengepul Danone, sampah botol plastik menjadi lebih lama tersortir.

Waktu untuk mendapatkan sampah botol plastik juga menjadi lebih lama lantaran butuh proses pembersihan label, ring, dan tutup.

Seorang ibu tengah melakukan pembersihan label dan tutup dari sampah botol plastik air minum kemasan di Bangoan Collection Center, Tulungagung, Selasa (19/7/2022). Lokasi ini menjadi salah satu penyuplai sampah botol plastik air minum kemasan sebelum dibawa ke  PT. Veolia Services Indonesia, Pasuruan untuk diubah menjadi pellet plastik.Yefta Christopherus/ Kompas.com Seorang ibu tengah melakukan pembersihan label dan tutup dari sampah botol plastik air minum kemasan di Bangoan Collection Center, Tulungagung, Selasa (19/7/2022). Lokasi ini menjadi salah satu penyuplai sampah botol plastik air minum kemasan sebelum dibawa ke PT. Veolia Services Indonesia, Pasuruan untuk diubah menjadi pellet plastik.

Belum lagi masih dibutuhkan proses pemilahan sampah botol air minum yang tidak terkontaminasi bahan kimia, seperti cat atau isian produk sebelumnya.

"Ketika itu semakin banyak (produsennya), teknologi semakin mulai, dan efisiensi dapet jadi seharusnya daur ulang lebih murah," ungkap Jeffri.

"Ke depannya (semoga) harganya lebih murah yang daur ulang daripada yang virgin atau plastik baru," pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa Aqua merupakan saru-satunya produsen air minum kemasan yang mampu menghadirkan produk dengan botol 100 persen dari bahan daur ulang.

Bahkan, 25 persen dari total botol yang digunakan Aqua sudah terdiri dari hasil daur ulang sampah plastik.

Aqua rencananya akan meningkatkan persentasi plastik hasil daur ulang pada botol air minum kemasannya hingga 50 persen hingga 2025 mendatang.

Dengan cara ini, limbah plastik bisa dikurangi dan kelestarian alam lebih terjaga. Jadi meski lebih mahal, memilih kemasan daur ulang pasti lebih ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com