Artinya, gaya aquascape ini membutuhkan lebih sedikit perawatan dibanding gaya lainnya, membuatnya dapat bertahan lebih lama.
Menariknya, meski bukan aquascape dengan tata letak paling rumit, gaya jungle ini rupanya disukai banyak spesies ikan karena lingkungan vegetasinya yang lebat.
Baca juga: 3 Tips Memulai Hobi Aquascape, Bisa Jadi Penghasilan Tambahan
Berbeda dengan gaya Belanda yang hanya memanfaatkan tanaman, gaya aquascaping Iwagumi lebih menonjolkan susunan bebatuan (hardscape) yang diatur dengan sangat hati-hati.
Tanaman yang tumbuh rendah juga biasa digunakan untuk meningkatkan keindahan natural dan pembuangan aquascape.
Lalu, kekhasan aquascape Iwagumi juga dapat terlihat dari penggunaan tiga batu utama yakni sebuah batu besar yang dinamakan Buddha besar dam dua batu yang lebih kecil yang biasanya disebut sebagai batu pendukung.
Untuk menciptakan rasa kesatuan dan harmoni pada tangki aquarium, penting pula untuk menggunakan batu yang memiliki warna dan tekstur yang sama.
Terakhir, ada gaya aquascaping yang diperkenalkan oleh aquarist asal Jepang Takashi Amano pada tahun 1990-an.
Sesuai namanya, gaya aquascape satu ini memiliki ciri khas tampilan dan nuansa yang terlihat alami.
Tujuan tampilannya pun berbeda dengan aquascape gaya Belanda yang benar-benar menggambarkan sebuah taman yang tertata rapi, namun bertujuan untuk menciptakan scape yang menyerupai lanskap atau gambaran dari alam.
Biasanya, gaya aquascape satu ini menggambarkan versi miniatur dari hutan hujan, gunung, lereng bukit atau lembah.
Karena itu, material hardscape seperti kayu dan batu serta tanaman akan memainkan peran penting di gaya ini.
Baca juga: 8 Jenis Ikan Aquascape yang Bisa Mempercantik Akuarium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.