Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 10/01/2023, 07:55 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jam tangan atau wristwatch merupakan alat penunjuk waktu yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Saat ini, jam tangan sudah berusia sekitar dua abad dan mengalami banyak perkembangan sejak pertama kali diperkenalkan.

Kebutuhan manusia untuk mengukur waktu sudah ada sekitar 5.000 tahun yang lalu, ketika orang Mesir kuno menemukan jam matahari (sundial).

Jam matahari memiliki desain melingkar dan periode waktu yang menginspirasi tampilan jam tangan modern.

Ketika itu, orang-orang hanya bisa membaca waktu pada jam matahari di siang hari karena mengandalkan sinar matahari.

Dari situ, pembuatan jam terus berkembang. Lahirlah jam air (water clock), sehingga orang tidak perlu lagi bergantung pada sinar matahari untuk membaca waktu.

Kemunculan jam air diikuti oleh jam pasir (hourglass) dan jam roda (wheel clock) sekitar abad ke-14.

Wheel clock dilengkapi komponen dasar yang disebut "Unrast".

Komponen ini merupakan pendahulu dari roda keseimbangan (balance wheel), namun tingkat akurasinya tidak sebaik roda keseimbangan.

Ilustrasi jam saku Ilustrasi jam saku

Seiring waktu, orang-orang mulai memakai chain watch atau pocket watch alias jam saku.

Jam ini memiliki ukuran yang relatif besar disertai rantai untuk disematkan di saku.

Memasuki abad ke-15, jam dibuat semakin presisi, dengan terciptanya balance spring dan spiral spring.

Pegas koil menggantikan pendulum panjang yang digunakan di jam terdahulu.

Pegas koil ini menjadi fondasi bagi pembuat jam untuk mendesain jam dengan ukuran yang lebih kecil.

Pada 1673, Christiaan Huygens menciptakan jam dengan pegas spiral dan pegas keseimbangan.

Ukuran jam buatannya sudah relatif kecil dan portabel, bisa dibawa ke mana-mana.

Lahirnya jam tangan pertama

Ada beberapa versi mengenai pembuatan jam tangan pertama di dunia.

Seperti dilaporkan Guinness World Records, jam tangan pertama diciptakan Patek Philippe untuk Countess Koscowicz dari Hungaria pada tahun 1868.

Namun versi lain menyebutkan, pada 1812, Abraham-Louis Breguet diketahui merancang jam tangan pertama untuk Ratu Caroline Murat, saudara perempuan Napoleon Bonaparte.

Jam tangan buatan Breguet tersebut dilengkapi tali yang dilekatkan pada pergelangan tangan sang Ratu.

Jam tangan A Lange & Sohne Jam tangan A Lange & Sohne

Para pria saat itu memakai jam saku dengan rantai yang diikatkan ke saku belakang, sedangkan wanita mengalungkan jam di bagian leher.

Tren seperti ini berlangsung selama hampir satu abad.

Di akhir abad ke-19, jam tangan menjadi aksesori kaum hawa, dilengkapi pita atau rantai yang memberikan sentuhan feminin.

Sedangkan, pria masih lebih senang dengan jam saku, yang ukurannya semakin ringkas dan dapat mengukur waktu secara lebih akurat.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com