"Semakin introvert, semakin akan terbeban secara psikologis bila harus terlibat dalam suatu acara sosial," lanjut Manly.
Sementara itu, jika seseorang punya pasangan yang ektrovert, bicarakan mengapa mereka begitu antusias ketika berkumpul bersama orang lain.
Pastikan juga si ekstrovert punya kesempatan dalam seminggu untuk bergaul dengan teman-temannya supaya merasa puas.
Manly menerangkan bahwa introvert dan ekstrovert sebenarnya dapat mengatasi berbagai hambatan yang muncul.
Asalkan mereka memiliki kecerdasan emosional yang kuat dan keterampilan komunikasi yang sehat.
Nah, dari situ, introvert dan ekstrovert dapat mengasah kecerdasan emosionalnya melalui sejumlah cara, seperti yang berikut ini:
Manly mengatakan, pasangan introvert dan ekstrovert dapat bertumbuh melalui perbedaan kecil atau sedang.
Tujuannya supaya mereka lebih fleksibel, terhubung, dan peduli satu sama lain.
Seiring waktu, pasangan yang introvert bisa menunjukkan cara mencari energi dan inspirasi dari kegiatan refleksi diri dalam ketenangan.
Mereka mungkin saja mendapat inspirasi dari ekstrovert untuk keluar dari zona nyamannya dan mampu membangun koneksi baru.
Dengan kata lain, pasangan introvert-ekstrovert pada akhirnya dapat hidup bersama.
"Menjadi agak tidak cocok dalam skala introversi-ekstroversi bisa menjadi masalah ketika pasangan berkomitmen untuk menghormati kebutuhan satu sama lain dengan cara yang kolaboratif dan penuh kasih," jelas Manly.
Baca juga: 5 Mitos Keliru soal Introvert, Kamu Wajib Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.