Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2022, 10:53 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Waktu makan siang senantiasa dinantikan untuk mengisi energi yang hilang setelah setengah hari bekerja.

Tetapi bagi orang-orang tertentu, padatnya aktivitas membuat mereka terus bekerja dan mengabaikan makan siang.

Padahal, melewatkan makan siang tidak baik untuk kesehatan dan produktivitas kita lho.

Bukan hanya sarapan yang penting, makan siang juga penting bagi kita, menurut Jen Bruning, ahli gizi dan jurubicara Academy of Nutrition and Dietetics.

"Makan lebih banyak kalori harian di awal hari sangat membantu karena kita memiliki banyak waktu tersisa untuk diisi," kata Bruning.

Jika kita melewatkan makan --termasuk makan siang, maka kita lebih sulit memenuhi kebutuhan nutrisi kita di hari itu.

Bruning menyebut, makan siang secara teratur dan rehat sejenak dari pekerjaan akan membuat kita merasa puas dan memberikan waktu untuk mengistirahatkan mental dan menyegarkan diri.

"Bagi mereka yang berada di rumah bersama keluarga, makan siang adalah contoh kebiasaan sehat dengan makanan kepada anak-anak," tutur Bruning.

"Makan siang dapat memberi kita waktu sosial dengan rekan kerja dan memperkuat hubungan profesional, yang merupakan bagian penting dari lingkungan kerja yang sehat."

Studi menunjukkan, karyawan yang mengambil waktu istirahat makan siang setiap hari melaporkan kepuasan kerja dan produktivitas yang lebih tinggi.

Makan siang juga bermanfaat untuk kebiasaan makan, metabolisme, dan suasana hati kita.

Baca juga: Awas Ambruk, Ini Trik Atur Makan Siang Buat Anda yang Super Sibuk!

Kenali alasan kita melewatkan makan siang

Bagi yang sering melewatkan makan siang, cobalah mengenali apa penyebab kita melakukan hal itu.

Demikian penuturan Linda Anegawa, dokter spesialis penyakit dalam dan pengobatan obesitas dan direktur medis di platform kesehatan virtual PlushCare.

"Saya selalu ingin tahu tentang interval makan secara umum, seperti seberapa sering dan kapan mereka makan," sebut Anegawa.

Cobalah menjawab pertanyaan berikut:

  • Apakah kita melewatkan makan siang karena jadwal kita terlalu sibuk hingga tidak sempat makan?
  • Apakah kita mencoba untuk mengurangi asupan kalori?
  • Apakah kita tidak makan siang karena rekan kerja kita tidak istirahat makan siang?
  • Apakah kita mengikuti kelas olahraga saat makan siang?

"Semua ini menjadi perhatian. Kita tidak bisa mengabaikan kebutuhan tubuh akan nutrisi," tambah wanita itu.

Juga, pikirkan bagaimana perasaan kita saat melewatkan makan siang dibandingkan saat kita makan siang, catat Anegawa.

Perhatikan tingkat energi kita di siang hari, dan apakah kita merasa lapar dan ingin makan camilan atau tidak.

"Semua ini adalah pertanyaan penting dalam membantu mengembangkan kebiasaan berbeda yang akan melayani tubuh kita dengan lebih baik," papar Anegawa.

Baca juga: Hindari 6 Menu Ini untuk Makan Siang Anda!

Dampak tidak makan siang

Melewatkan makan siang sesekali bukan masalah besar.

Namun jika itu menjadi kebiasaan, tubuh kita akan menyesuaikan diri dengan asupan makanan yang rendah dan bisa merugikan kesehatan, menurut Bruning.

"Kebiasaan ini bisa mengakibatkan penurunan metabolisme dari waktu ke waktu, dan peningkatan risiko kekurangan nutrisi," katanya.

Jarang makan siang akan meningkatkan keinginan untuk makan dan menyebabkan kita mengonsumsi lebih banyak kalori di malam hari.

"Selain kalori, makan terlalu banyak sekaligus juga bisa menyebabkan gula darah dan insulin melonjak," imbuh Bruning.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi, resistensi insulin dan berpotensi diabetes.

Masalah lain yang muncul jika melewatkan makan siang, kita cenderung memilih pilihan makanan yang kurang sehat ketika kita merasa lapar.

Studi yang dilakukan Departemen Pertanian AS (USDA) menemukan, individu yang tidak sarapan atau makan siang hanya mengonsumsi lebih sedikit buah, sayuran, biji-bijian, makanan laut, dan protein nabati.

Kekurangan makanan dapat menurunkan tingkat energi kita. Kondisi ini kemungkinan memengaruhi suasana hati, produktivitas, dan konsentrasi kita, kata Anegawa.

Studi menunjukkan, membatasi makan akan meningkatkan perubahan suasana hati, menurunkan motivasi dan berpotensi memicu kecemasan dan depresi.

"Saya tidak menganjurkan untuk melewatkan makan secara rutin," jelas Bruning.

"Makan malam dalam porsi kecil membantu memberikan kita energi terakhir di hari itu sehingga tubuh kita dapat melakukan perbaikan diri saat kita tidur."

Baca juga: Menu Makan Siang Anak Sekolah di Berbagai Negara

Kapan sebaiknya kita makan siang?

Bruning mengatakan, kebanyakan orang bisa makan siang antara empat hingga lima jam setelah sarapan.

Tetapi kemungkinan ada beberapa orang yang sebaiknya makan di waktu-waktu tertentu karena mereka harus meminum obat atau jadwal lainnya.

"Saya sering menyarankan pasien untuk mengenali tubuh mereka kapan harus makan siang, daripada mengandalkan isyarat eksternal," ucap Anegawa.

Jika kita belum makan siang hingga pukul 15.00, Brunning menyarankan untuk mengonsumsi camilan daripada tidak mengisi perut dan menunggu hingga waktu makan malam tiba.

"Cara ini akan membantu menstabilkan kadar gula darah tanpa mengisi penuh dan membantu menghentikan kebiasaan makan berlebihan di waktu makan malam atau membuat pilihan diet yang buruk karena rasa lapar berlebihan," katanya.

Menu makanan yang dianjurkan untuk makan siang

Menu makan siang yang baik adalah makanan bergizi seimbang dengan karbohidrat kaya serat, protein tanpa lemak, buah-buahan dan sayuran.

Menurut Bruning, menu makanan ini membuat kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah lesu di sore hari.

Hindari makan berlebihan (overeating) saat makan siang, karena dapat membuat kita mengantuk dan sulit berkonsentrasi, catat Anegawa.

Sementara itu bagi yang terbiasa tidak makan siang, Bruning menyarankan untuk mulai makan siang beberapa hari seminggu dan melihat perubahan yang terjadi, lalu melanjutkan kebiasaan makan siang setiap hari.

"Apakah kita memiliki lebih banyak energi? Lebih fokus? Lebih sedikit gangguan dari rasa lapar?" sebut Bruning.

"Setelah kita menyadari betapa jauh lebih baik perasaan kita, kita mungkin ingin mengambil istirahat makan siang setiap hari."

Baca juga: Melewatkan Makan Malam Lebih Baik Daripada Tak Sarapan, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com