Padahal celiac yang merupakan konsisi autoimun ketika usus kecil bereaksi terhadap gluten dapat menyebabkan diare, kram, maupun kelelahan.
Dampak lain yang bisa dirasakan ketika tingkatnya semakin parah, antara lain malnutrisi, osteoporosis, dan infertilitas.
Tinja yang berwarna kuning bisa menunjukkan tanda kelebihan lemak dalam tinja.
Kelebihan lemak dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan asalkan tinja yang keluar tidak berbusa, berbau busuk, dan mengambang.
Pasalnya ketiga tanda itu merupakan gejala masalah dengan sistem empedu, menurut Traxler.
Di sisi lain ahli bedah usus besar dan dubur Jeffery Nelson, MD, juga menyebut feses acholic sebagai faktor lain di balik perubahan warna tinja.
Baca juga: Amankah Bergantung pada Kopi Agar BAB Lancar?
Feses acholic membuat tinja berwarna pucat atau tanah liat, termasuk menjadi kuning pucat.
Nah, masalah itu bisa melibatkan sejumlah organ berikut ini yang mengakibatkan perubahan warna pada tinja.
Hati yang tidak berfungsi dengan baik tidak cukup membuat empedu untuk dikeluarkan oleh kantong empedu.
Penyebab hati mengalami disfungsi bisa berasal dari sirosis, perlemakan hati, infeksi hati, tumor hati, bahkan kerusakan hati akibat asetaminofen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.