Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Minum tapi Sering Buang Air Kecil, Pertanda Apa?

Kompas.com - 14/08/2022, 18:23 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber SELF

Gejala itu juga bisa berlanjut hingga trimester kedua, hingga trimester ketiga.

Menurut Mayo Clinic, frekuensi buang air kecil saat hamil tua (trimester akhir) semakin intens.

Pasalnya janin di dalam kandungan mulai bergerak ke bawah panggul sehingga memberikan lebih banyak beban atau menekan kandung kemih.

Baca juga: 7 Kondisi Ibu Hamil yang Tak Boleh Dipaksa Lahiran Normal

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ibu hamil menjadi sering kencing.

Tetapi juga mengeluarkan sedikit urine saat tertawa, bersin, menganggkat barang atau aktivitas lain yang menyebabkan tekanan di kandung kemih.

4. Gejala fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan tumor non-kanker yang dapat tumbuh di dalam dan di rahim dan merupakan jenis tumor jinak paling umum pada wanita usia subur.

Terkadang, tumor ini menyebabkan penderitanya mengalami terlalu sering buang air kecil.

Hal tersebut bisa terjadi karena seiring pertumbuhan tumornya yang semakin membesar bisa menekan saluran kandung kemih.

Selain itu, fibroid juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, nyeri haid, nyeri saat berhubungan seks, komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dan beberapa masalah kehamilan lainnya.

Jika mengalami gejala yang dicurigai fibroid, lebih baik segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

5. Kandung kemih yang terlalu aktif

Memiliki kandung kemih yang terlalu aktif dapat membuat seseorang menghadapi dorongan untuk buang air kecil yang sulit dikendalikan.

Saat cairan menumpuk di kandung kemih, kandung kemih akan mengirim sinyal ke otak memicu otot dasar panggul dan otot uretra untuk rileks.

Ini memungkinkan kandung kemih berkontraksi dan mendorong urin keluar.

Jika memiliki kandung kemih yang terlalu aktif, otot-otot di kandung kemih berkontraksi tanpa sadar, bahkan saat cairannya tidak penuh.

Banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, termasuk memiliki gangguan neurologis seperti stroke, kelainan kandung kemih seperti tumor, atau asupan kafein atau alkohol yang berlebihan, dan lain sebagainya.

Menurut Mayo Clinic, penyebab yang diketahui lebih awal akan gejala itu biasanya juga menentukan pengobatan yang akan dijalani.

Hal itu mencakup obat-obatan untuk mengendurkan kandung kemih atau bahkan suntikan botox untuk melumpuhkan sebagian otot kandung kemih.

6. Sistitis interstisial

Sistitis interstisial sering dijuluki sebagai peradangan kandung kemih yang terjadi akibat infeksi bakteri.

Kondisi ini membuat saraf panggul sering memberi sinyal ke otak untuk memberi tahu bahwa tubuh perlu membuang urine lebih sering dari kondisi normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com