Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2022, 18:37 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua pasangan tentu menginginkan hubungan yang romantis bak kisah di negeri dongeng.

Akan tetapi tak sedikit di antara mereka yang bernasib kurang beruntung karena terjebak dalam toxic relationsip atau hubungan beracun.

Ya, toxic relationship memang menjadi ancaman bagi orang-orang yang tengah membina tali asmara karena hubungan ini bersifat merugikan.

Hubungan yang demikian tidak akan membuat pasangan berubah lebih baik namun menjadi semakin buruk.

Baca juga: Simak, 14 Tanda Hubungan Toxic yang Jarang Disadari

Apa itu toxic relationship?

Supaya kamu lebih paham apa itu toxic relationship, simak pengertiannya yang berikut ini.

Dilansir dari Very Well Mind, toxic relationship adalah hubungan yang membuat seseorang merasa direndahkan, disalahpahami, bahkan tidak didukung.

Dalam hal ini, hubungan apa pun yang terasa semakin buruk dapat berubah menjadi toxic seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi toxic relationship tidak hanya terjadi di antara sejoli yang sedang membina hubungan.

Pasalnya hubungan yang beracun juga dapat ditemukan di circle pertemanan, kantor, maupun keluarga.

Orang-orang yang mengidap penyakit mental, seperti kecenderungan depresi, depresi berat, atau bipolar juga rentan dengan toxic relationship.

Sebab, mereka telanjur peka dengan emosi negatif. Hal ini membuat orang yang demikian tidak stabil secara emosi dan bisa dimanfaatkan oleh si toxic.

Baca juga: Waspada, Ini Tanda Hubunganmu Toxic

Tanda-tanda toxic relationship

Pasangan yang terjebak dalam toxic relationship bisa saja merasa hubungannya dengan si doi baik-baik saja.

Nah, supaya kamu tidak tertipu dengan perasaan tersebut, ketahui tanda-tanda toxic relationship yang berikut ini.

1. Kurangnya kepercayaan

Hubungan yang sehat ditandai dengan pasangan yang dapat kamu percayai.

Meski begitu, hubungan tidak akan harmonis apabila tidak ada kepercayaan yang mendasarinya.

"Ketika aku melihat orang-orang dalam hubungan yang sebagian besar sehat, ada rasa aman yang mereka miliki dalam stabilitas hubungan."

Demikian penjelasan yang disampaikan terapis asal J. Woodfin Counseling di San Jose, California, Jeni Woodfin, LMFT.

2. Komunikasi buruk

Terapis seksualitas dan hubungan asal California Selatan, Kamil Lewis, AMFT, mengatakan bahwa hubungan toxic bisa diketahui dari buruknya komunikasi.

Tanda-tanda komunikasi yang tidak sehat dalam hubungan, di antaranya:

  • Meneriaki pasangan
  • Memprovokasi
  • Melempar atau merusak sesuatu
  • Memanfaatkan tubuh untuk mengintimidasi atau paksaan secara fisik.

Sementara itu, ada tanda tak kentara lainnya yang wajib disadari, seperti:

  • Diam
  • Menyalahkan
  • Menyela
  • Sengaja mendengarkan untuk menanggapi, bukan mendengarkan untuk memahami pasangan.

Buruknya komunikasi dalam hubungan sebaiknya tidak dibiarkan karena bisa menimbulkan ketegangan dan ketidakpercayaan antarpasangan.

Pasangan perlu membangun komunikasi terbuka sebelum percakapan menjadi panas.

"Komunikasi terbuka menyediakan kesempatan untuk memberi dan menerima dukungan di antara pasangan."

Hal tersebut dikatakan psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, New York, Sabrina Romanoff, PsyD.

Baca juga: Toxic Relationship, Begini Tanda-tandanya

Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse, kekerasan seksual pada perempuan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse, kekerasan seksual pada perempuan.

3. Mengontrol perilaku

Toxic relationship juga ditandai dengan kontrol perilaku yang dilakukan oleh pasangan.

Woodfin mengatakan, kontrol perilaku bisa berbahaya apabila si toxic ingin mengambil sesuatu yang dimiliki pasangannya.

"Ancaman-ancaman ini menimbulkan ketakutan pada banyak orang," ujarnya.

"Banyak orang tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat dan tidak bahagia bahkan ketika berharap hubungan itu berakhir," tambah Woodfin.

Tanda-tanda bahwa perilakumu sudah dikendalikan pasangan, yakni:

  • Memberi tahu apa yang kelihatannya benar
  • Mengancam
  • Ingin tahu semua yang kamu lakukan dan siapa yang bersamamu
  • Berusaha mengatur keuanganmu
  • Mengasingkan kamu dari orang yang dicintai dan selalu bersamamu ketika bersama orang lain
  • Menganggap kamu tidak tidak tahu apa yang kamu bicarakan
  • Memintas password smartphone atau email.

Baca juga: Tanda-tanda Toxic Relationship dan Cara Menanganinya

4. Banyak berbohong

Pasangan yang berbohong menandakan mereka tidak menghormatimu untuk mendapatkan kejujuran dan perhatian.

"Berbohong kepada pasangan menunjukkan kesetiaan untuk diri sendiri, bukan hubungan," terang Woodfin.

Ilustrasi pasangan bertengkar, putus cinta, selingkuh, bermusuhan, toxic relationship. FREEPIK/YANALYA Ilustrasi pasangan bertengkar, putus cinta, selingkuh, bermusuhan, toxic relationship.

5. Tidak mau memberi

Kalau kamu terus-menerus berusaha membahagiakan pasangan sampai mengabaikan diri sendiri, tandanya kamu terjebak dalam toxic relationship.

"Jika mereka mengabaikan, meremehkan, atau melibas batasan, itu juga bisa menjadi tanda hubungan yang beracun," kata Lewis.

Sementara itu, Woodfin membeberkan sejumlah tanda bahwa hubungan didominasi satu pihak saja, yakni:

  • Selalu mengirimkan pesan pertama kali
  • Ada kesenjangan antara jumlah pesan yang dikrimkan dengan yang diterima
  • Percakapan terputus
  • Kamu terus-menerus meminta pasangan untuk merubah perilakunya
  • Ada perbedaan antara pembagian tugas, tanggung jawab, dan kontribusi yang tidak seimbang.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan ketika Terjebak dalam Toxic Relationship?

6. Merasa lelah

Kalau merasa lelah dengan toxic relationship, pertimbangkan kapan terakhir kali kamu memberikan waktu untuk diri sendiri.

"Sangat membantu untuk memeriksa bagaimana hubunganmu di luar relasi dan dengan diri sendiri telah terpengaruh," kata Romanoff.

"Biasanya, merawat dan prioritas diri diabaikan. Waktu dan energi dalam hubungan beracun akan sering dihabiskan untuk orang lain"

"Baik secara langsung maupun tidak langsung melalui reaksi perselisihan dan perselisihan yang tak henti-hentinya."

Untuk itu, coba alihkan sebagian energi untuk mengurus diri sendiri dan rasakan manfaatnya.

7. Membela pasangan

Toxic relationship membuatmu sering dipaksa untuk membela pasangan.

Padahal perspektif dari orang lain, seperti teman atau keluarga, membantumu melihat perasaan pasangan yang negatif.

Baca juga: 11 Alasan Seseorang Sulit Terbebas dari Toxic Relationship

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com