Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Karya Seni Dalam dan Luar Negeri Ramaikan Art Jakarta 2022

Kompas.com - 31/08/2022, 10:27 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan karya seni dari dalam maupun luar negeri turut meramaikan Art Jakarta 2022.

Acara tersebut digelar selama tiga hari, mulai tanggal 26-28 Agustus bertempat di Jakarta Jakarta Convention Centre, Senayan.

Ada 30 karya seni yang ditampilkan di Art Jakarta 2022 yang berasal dari alumni pemenang penghargaan regional UOB Southeast Asian Painting of the Year.

Mereka adalah yaitu Prabu Perdana (2020), Anagard (2019), Suvi Wahyudianto (2018), Gatot Indrajati (2016), Anggar Prasetyo (2015), dan Anton Subiyanto (2014).

Tidak berhenti sampai di situ, Art Jakarta 2022 juga mendatangkan karya seni dari pemenang UOB Painting of the Year Malaysia dan Singapura.

Mereka adalah Wong Tze Chau (2019) dan Lester Lee (2013 dan 2021) asal Singapura dan Saiful Razman (2021).

Dalam hal ini, setiap pemenang UOB Painting of the Year menghadirkan beragam tema konseptual dan media yang berbeda pada karyanya.

Mulai dari media campuran di atas kertas, pensil, minyak dan akrilik di atas kanvas, atau cat semprot di atas aluminium.

Keunikan tersebut sebagai dipamerkan sebagai refleksi dari pola pikir yang khas dari setiap pemenang UOB Painting of the Year.

Kerja sama UOB Indonesia dan Art Jakarta

Dalam perhelatannya tahun ini, Art Jakarta tidak sendirian. Pasalnya pameran ini mendapat dukungan dari UOB Indonesia.

Ya, UOB Indonesia secara resmi menggandeng Art Jakarta 2022 sebagai lead partner untuk kelima kalinya.

Kerja sama keduanya sengaja dijalin untuk membina dan menampilkan bakat seni di Asia Tenggara.

Karena alasan itulah, pada Art Jakarta 2022, pengunjung dapat menikmati karya seni bikinan seniman asal Singapura dan Malaysia.

"Kami senang dapat bermitra dengan Art Jakarta untuk kelima kalinya karena kami memiliki visi yang sama untuk mendukung seni kontemporer serta perkembangan ekosistem."

Demikian penjelasan nyang disampaikan Strategic Communications and Brand Head UOB Indonesia, Mayo Rizano, dalam keterangan resminya.

"Kami percaya bahwa dukungan berkelanjutan terhadap perkembangan ekosistem, anak-anak, dan pendidikan akan membantu memperkuat ikatan sosial di komunitas tempat kami beroperasi," ujar Mayo.

Dalam hal ini, Art Jakarta menyediakan wadah bagi perupa untuk mengasah bakat seni dan berbagi kreativitas dengan masyarakat.

Bersama beberapa mitra, pameran itu juga memperluas ekosistem seni rupa kontemporer agar memberikan kontribusi pada kemajuan komunitas seni.

Erick Thohir, Menteri BUMN, dan Maya Rizano, Strategic Communications and Brand Head, UOB Indonesia, di depan karya Meliantha Muliawan, Pemenang UOB Painting of the Year 2021.UOB Indonesia Erick Thohir, Menteri BUMN, dan Maya Rizano, Strategic Communications and Brand Head, UOB Indonesia, di depan karya Meliantha Muliawan, Pemenang UOB Painting of the Year 2021.

"Kami mengapresiasi para mitra kami, termasuk UOB Indonesia, yang telah menjadi lead partner Art Jakarta selama lima tahun terakhir."

Hal tersebut dikatakan Art Fair Director Art Jakarta 2022, Tom Tandiono, dalam keterangan resminya.

Lewat pameran yang digelar, ia berharap Art Jakarta 2022 dapat menggairahkan dan merevitalisasi ekosistem seni bertaraf internasional secara fisik.

Hadirkan karya interaktif

Selain memamerkan karya seni dari pemenang UOB Painting of the Year, hadir pula karya interaktif dalam ruang seni anak di Art Jakarta Play.

Karya tersebut datang dari pemenang UOB Painting of the Year 2021, Meliantha Muliawan.

Di sana, pengunjung yang membawa anak-anaknya dapat memperkenalkan si buah hati dengan fase serangga dan pepohonan.

Di samping itu anak-anak juga bisa membuat tiruan sayap kupu-kupu dan terrarium.

Aktivitas tersebut ditujukan untuk menciptakan kesadaran lingkungan dan menginspirasi anak-anak dalam menjaga kelestarian flora dan fauna.

Kepekaan anak-anak terhadap alam memang penting untuk dipupuk mengingat lingkungan Jakarta sudah didominasi oleh gedung bertingkat dan pemukiman.

Dalam hal ini, karya interaktif yang dihadirkan Meliantha memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti limbah furnitur untuk pohon hidup.

Ia juga menggunakan lumut yang diawetkan dan limbah akrilik sebagai sayap kupu-kupu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com