KOMPAS.com - Ular biasanya hidup di hutan, tanah lapang, atau tempat yang lembap. Tapi, tak menutup kemungkinan ular bersarang di rumah.
Ya, dalam beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, ular ditemukan bersembunyi di bawah tempat tidur bahkan melilit di atap.
Baca juga: 15 Arti Mimpi Ular, Tidak Selalu Menakutkan tapi Patut Diwaspadai
Sebagian orang menduga ular masuk rumah untuk mencari tempat berlindung setelah habitatnya mulai tergusur oleh permukiman.
Meski anggapan tersebut tidak salah, faktanya ada beberapa faktor yang menjadi menyebabkan ular masuk rumah. Apa saja?
Seperti dilansir Best Life Online, ternyata ada lima hal yang bisa mengundang ular masuk rumah. Supaya kamu lebih waspada, simak yang berikut ini.
Baca juga: 18 Jenis Ular Piton di Indonesia, Ada yang Bisa Memangsa Manusia
Beberapa penghuni rumah sengaja memasang ayunan yang terbuat dari ban bekas di halaman sebagai tempat bermain anaknya.
Akan tetapi ayunan ban dapat di halaman dapat menarik perhatian hewan melata tersebut masuk ke rumah.
Dalam hal ini ban yang dimanfaatkan sebagai ayunan dapat menampung air hujan. Hal ini dianggap ular sebagai sumber air untuk menghidrasinya.
Tidak hanya itu, seluncuran dan permainan lain yang terletak rendah dengan tanah berisiko menjadi tempat minum ular.
Supaya hal tersebut tidak terjadi, pastikan ban dilubangi terlebih dahulu sebelum dijadikan ayunan. Tujuannya, agar ban tidak menampung air hujan.
Baca juga: 9 Fakta Menarik Ular Piton, Tidak Berbisa tapi Mematikan
Halaman tidak jarang dimanfaatkan penghuni rumah untuk menempatkan benda-benda tidak terpakai, salah satunya kayu.
Ya, kayu biasanya ditumpuk hingga menggunung di halaman karena tidak ada ruang di rumah untuk menampungnya.
Walau terlihat praktis, faktanya tumpukan kayu di halaman dapat mengundang ular untuk datang ke rumah menurut Utah State University.
Hal tersebut patut diwaspadai lantaran ular memanfaatkan tumpukan kayu sebagai tempat menghangatkan tubuh.
Baca juga: Makan Ular Kobra, Apakah Bermanfaat untuk Kesehatan?
Di sisi lain keberadaan tumpukan kayu dijadikan tikus dan hewan pengerat lainnya untuk bersarang dan berkembang biak.
Nah, keberadaan hama itulah yang menarik perhatian ular karena hewan melata ini membutuhkan pasokan makanan.
Supaya tidak terjadi, herpetologis asal Living Reptile Museum, Mississipi, AS menyarankan supaya tumpukan kayu di halaman disingkirkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.