Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Fakta Akupunktur, Cara Kerja, Manfaat, hingga Risikonya

Kompas.com - 14/09/2022, 12:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akupuntur adalah metode pengobatan tradisional asal China yang digunakan untuk meredakan gejala atau gangguan kesehatan tertentu.

Ketika seseorang menjalani pengobatan tersebut, ahli akupuntur akan memasukkan jarum yang sangat tipis ke dalam kulit pasien.

Nah, dalam praktiknya, jarum ditusukkan ke titik-titik tertentu yang berguna menyeimbangkan energi dan mendorong tubuh untuk melawan penyakit.

Meski akupuntur sudah melalang buana ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sayang belum banyak orang yang memahami apa itu akupuntur.

Apa itu akupuntur?

Dikutip dari Britannica, akupuntur ternyata sudah dimanfaatkan masyarakat China kuno untuk menghilangkan rasa sakit.

Di samping itu, akupuntur juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit sekaligus menunjang kesehatan.

Akupuntur sudah lahir sebelum 2500 SM di China dan pada akhir abad ke-20 mulai banyak dipraktikkan di wilayah lain.

Masyarakat China pada zaman dahulu percaya bahwa di dalam tubuh mengalir energi Yin dan Yang.

Dalam hal ini, Yin, prinsip wanita, bersifat pasif dan gelap dan diwakili oleh bumi. Sementara Yang, prinsip laki-laki, aktif dan ringan, diwakili oleh langit.

Masyarakat China kuno dulunya mempercayai bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan dari Yin dan Yang.

Nah, dua energi tersebut diyakini bekerja dalam tubuh dan perlu diseimbangkan untuk memulihkan kesehatan seseorang.

Sementara itu, dalam praktik pengobatan saat ini, akupuntur menjadi bentuk terapi komplementer dengan memasukkan jarum ke dalam tubuh.

Dikutip dari Medical News Today, akupuntur bekerja dengan menusukkan jarum ke berbagai titik dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Jarum yang ditusukkan dalam akupuntur berguna untuk merangsang saraf sensorik pada kulit dan otot.

Hal ini dilakukan ahli akupuntur untuk mengobati masalah nyeri kronis dan kondisi fisik lainnya.

Baca juga: Mengenal Ayurveda, Pengobatan Tradisional Tertua dari India

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com