Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Fakta Akupunktur, Cara Kerja, Manfaat, hingga Risikonya

Kompas.com - 14/09/2022, 12:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Berikut beberapa risiko yang ditimbulkan oleh akupuntur:

  • Pendarahan, memar, dan nyeri di tempat yang ditusuk jarum
  • Infeksi bila jarum tidak streril
  • Jarum dapat patah dan merusak organ dalam.

Proses akupuntur

Sebelum akupuntur dilakukan, ahli atau dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien.

Jika sudah, pasien akan diminta duduk atau bebaring selama akupuntur dilakukan.

Ahli akupuntur akan menggunakan jarum sekali pakai dan steril untuk dimasukkan ke dalam kulit.

Pasien yang menjalani akupuntur dapat merasakan sensasi menyengat atau kesemutan yang sangat singkat ketika jarum dimasukkan.

Biasanya, pasien akan diakupuntur selama 20-60 menit. Tapi, durasi ini bergantung pada proses akupuntur.

Dalam hal ini, intensitas akupuntur ditentukan oleh kondisi pasien. Apabila kondisinya sudah kronis, mungkin dibutuhkan akupuntur sebanyak 1-2 kali setiap minggu selama beberapa bulan.

Untungnya masalah kesehatan yang akut biasanya membaik setelah 8-12 kali akupuntur.

Hal yang perlu dipertimbangkan

Seperti yang sudah disebutkan bahwa akupuntur adalah terapi komplementer.

Karena alasan itulah akupuntur sebaiknya tidak menggantikan perawatan yang direkomendasikan dokter.

Pasien ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani akupuntur untuk mengobati nyeri kronis dan kondisi lainnya.

Yang tidak boleh dilakukan setelah akupuntur

Ada berbagai hal yang wajib dihindari setelah akupuntur. Berikut daftarnya.

  • Hindari mengonsumsi atau melakukan sesuatu yang merangsang, seperti minum alkohol, kopi, olahraga HIIT
  • Hindari perubahan suhu yang besar, seperti bak mandi air panas, mandi air dingin, mandi es, yoga panas. Pasalnya perubahan suhu yang besar dapat merangsang tubuh dan menyempitkan atau membuka meridian dengan cara yang dapat mempengaruhi akupuntur
  • Hindari stres atau ketegangan pada tubuh jika memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com