Megan pun menyarankan berhati-hatilah dengan sebuah fantasi karena otak akan berusaha keras melalui alam bawah sadar untuk mewujudkan fantasi tersebut.
Misalnya ketika ada seseorang yang selalu membayangkan betapa sempurnanya sosok idola, maka kemungkinan hal tersebut bisa membuat diri sendiri menghindari kenyataan dan hubungan yang sebenarnya.
Oleh karena itu, mengetahui batas-batas fantasi dalam hal yang wajar diperlukan agar tidak berpotensi membuat seseorang tidak fokus dengan pasangannya.
Melihat akan jenis-jenis perselingkuhan, lantas apakah selingkuh masih dikatakan satu hal yang wajar? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Menjauhkan Pernikahan dari Perselingkuhan, Bagaimana Caranya?
Jika dilihat dari kacamata psikologi, peselingkuhan dalam bentuk apapun, apalagi seseorang sudah terikat dengan hubungan yang sakral seperti pernikahan tidak dapat dibenarkan.
Meskipun ada yang beranggapan bahwa selingkuh itu wajar karena dilandasi sejumlah alasan, coba simak beberapa alasan berikut yang seringkali dianggap sebagai "perselingkuhan itu wajar".
Dengan begitu, kita akan lebih mudah melihat apakah perselingkuhan karena alasan tersebut bisa dikatakan wajar atau tidak.
Selingkuh dibalas dengan selingkuh seringkali terjadi dalam hubungan pernikahan. Tujuannya tak lain agar pasangan yang berselingkuh merasakan bagaimana rasanya diselingkuhi.
Lantas apakah selingkuh yang dilandasi dengan motif balas dendam ini wajar? Tentu jawabannya adalah tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.