Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Minyak Telon, Manfaat, Efek Samping, dan Cara Membuatnya

Kompas.com, 19 September 2022, 08:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain minyak kayu putih dan minyak tawon, nama minyak telon bagi orang Indonesia tidak kalah populernya -terutama di kalangan ibu-ibu.

Pasalnya, orang Indonesia sejak zaman dahulu sudah mengandalkan minyak telon untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Salah satunya adalah untuk meredakan perut bayi yang kembung supaya si buah hati tidak terus-menerus merengek di malam hari.

Tidak hanya itu, minyak yang terbuat dari minyak kelapa, minyak kayu putih, dan minyak adas itu juga bisa memberikan efek menenangkan.

Meski beberapa manfaat yang sudah disebutkan benar adanya, ternyata masih ada keunggulan lain dari minyak telon yang belum banyak diketahui, lho!

Penasaran, ada apa saja? Simak yang berikut ini.

Apa itu minyak telon?

Sebelum pembahasan lebih dalam, ketahui apa itu minyak telon yang sudah diwariskan orang Indonesia secara turun-temurun.

Dilansir dari Kanal Pengetahuan UGM, minyak telon diambil dari bahasa Jawa yang berarti telu. Dalam bahasa Indonesia, telu artinya tiga.

Minyak telon disebut demikian karena minyak ini dibuat dari tiga bahan, yakni minyak adas (oleum foeniculi), minyak kelapa (oleum cocos), dan minyak kayu putih (cajuput oil).

Nah, dari ketiga minyak yang sudah disebutkan, masing-masing memiliki manfaat tersendiri, seperti minyak kayu putih yang dapat melebarkan aliran darah.

Manfaat tersebut bisa dirasakan karena minyak kayu putih mampu melebarkan pori-pori pada kulit sehingga badan terasa lebih hangat.

Ada pun, minyak kayu putih adalah hasil penyulingan daun kayu putih. Tidak heran kalau aroma dari minyak ini begitu khas.

Sementara itu, minyak adas yang terkandung dalam minyak telon adalah hasil sulingan serbuk buah adas yang sudah dimasak dan kering.

Ketika adas diolah menjadi minyak, hasilnya dapat merangsang saraf, karminatif (mencegah atau mengurangi perut kembung), dan antibakteri.

Minyak adas juga bermanfaat sebagai antelmintik (jenis obat yang dapat mematikan cacing dalam usus), menyejukkan saluran cerna, sekaligus sebagai perangsang nafsu makan.

Di sisi lain, minyak kelapa yang terdapat dalam minyak telon berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembapan kulit.

Minyak tersebut sejak dulu sudah digunakan untuk memijat, kerikan, atau cem-ceman.

Baca juga: Selain Menghangatkan, Ini 7 Manfaat Minyak Kayu Putih

Manfaat minyak telon

Manfaat minyak telon tidak terbatas pada meredakan kembung dan efek menenangkan saja.

Lebih dari itu, minyak telon bisa mendatangkan berbagai manfaat seperti yang berikut ini. Disimak, ya!

1. Memperlancar pernapasan

Tidak perlu repot-repot membeli inhaler supaya jalur pernapasan yang tersumbat menjadi terbuka.

Pasalnya, minyak telon yang biasanya dioleskan pada perut, telapak kaki, dan punggung juga bisa memperlancar pernapasan.

Dalam hal ini, minyak telon dapat mengatasi ingus yang menumpuk di hidung, tenggorokan yang sakit, sampai hidung tersumbat.

Manfaat-manfaat yang sudah disebutkan bisa dirasakan jika aroma dari minyak telon dihirup.

2. Melembapkan kulit

Minyak telon dapat dimanfaatkan untuk melembapkan kulit si kecil. Dengan begitu, kulit bayi terhindar dari kekeringan.

Ibu-ibu bisa melembapkan kulit bayi dengan cara mengoleskan minyak telon setelah si buah hati mandi. Mudah, kan?

3. Menghangatkan tubuh

Menghangatkan tubuh bisa dilakukan dengan mengoleskan minyak telon -terutama pada bayi setelah mandi.

Minyak telon dapat menghangatkan tubuh karena fungsinya untuk melebarkan pembuluh darah tepi sehingga kulit terasa hangat.

4. Menjauhkan serangga

Aroma yang kuat dari minyak telon ternyata mampu membuat serangga menjauh. Ini bermanfaat untuk menghindarkan diri dari risiko digigit serangga.

Hal itu tidak bisa dilepaskan dari aroma minyak kayu putih yang bisa mengusir serangga menurut penelitian tahun 2011 yang dipublikasikan di National Library of Medicine.

Bahan minyak adas dalam minyak telon juga bermanfaat menghindari gigitan nyamuk karena kandungan anetolnya.

Baca juga: Minyak Kelapa Dijadikan Pelumas Saat Bercinta, Aman Enggak Sih?

5. Mencegah infeksi

Minyak telon berguna untuk mencegah pertumbuhan jamur pada kulit bayi. Di sisi lain, minyak ini bisa mencegah infeksi virus dan bakteri.

Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kandungan cineol dalam kayu putih -50 persen bahan pembuatan minyak telon.

6. Menjaga kualitas tidur

Seperti yang sudah disebutkan kalau minyak telon punya efek yang menenangkan. Tentunya, minyak telon bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur -terutama pada bayi.

Ibu-ibu yang ingin mencobanya dapat memijat bayi dengan minyak telon supaya si kecil makin lelap ketika tidur.

7. Mengatasi kejang otot

Manfaat lain yang tidak kalah menariknya dari minyak telon adalah fungsinya untuk mengatasi kejang otot.

Cara menggunakannya cukup dengan mengoleskan minyak telon pada bagian tubuh yang kejang atau terasa sakit.

Manfaat minyak telon untuk mengatasi kejang otot disebabkan oleh efek relaksasi dari kandungan minyak adas dan minyak kayu putih.

Minyak telon juga mengandung eucalyptamint pada minyak putih yang berguna meredakan radang sendi dan kejang otot.

Efek samping minyak telon

Tidak menutup kemungkinan minyak telon dapat menyebabkan nyeri pada usus dan perut.

Selain itu, menggunakan minyak telon ketika memijat bayi sebaiknya dilakukan secara hati-hati supaya si kecil tidak sakit.

Ibu-ibu juga perlu memperhatikan label kemasan pada minyak telon untuk melihat potensi bahan yang berbahaya bagi kesehatan bayi.

Baca juga: 5 Manfaat Memakai Minyak Kelapa untuk Kulit

Perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih

Meski keduanya berkaitan karena minyak kayu putih menjadi bahan pembuatan minyak telon. Ternyata, kedua minyak ini tidaklah sama. Berikut perbedaannya.

  • Aroma dari minyak kayu putih lebih kuat ketimbang minyak telon
  • Minyak kayu putih cepat meresap dan cair ketika dioleskan ke kulit. Sementara, minyak telon lebih kental
  • Minyak kayu putih terasa lebih panas, sedangkan minyak telon lebih hangat
  • Minyak telon terbuat dari minyak adas, minyak kelapa, dan minyak kayu putih. Ini berbeda dengan minyak kayu putih yang berasal dari penyulingan daun dan ranting kayu putih.

Cara membuat minyak telon

Minyak telon dapat dibuat sendiri di rumah dengan cara dan bahan yang sederhana. Seperti apa itu?

Bahan:

  • Minyak adas
  • Minyak kayu putih
  • Minyak kelapa.

Cara membuat:

  • Diperlukan minyak adas, minyak kayu putih, dan minyak kelapa sebanyak 1/3 bagian
  • Kemudian, kocok ketiga bahan tersebut secara keras supaya tercampur dengan baik.
  • Sebelum dikocok, pastikan botol yang digunakan untuk mencampurkan minyak telon bebas dari kontaminasi, dalam kondisi bening, dan tidak ada endapan
  • Minyak telon sudah jadi dengan warna bening tanpa endapan, beraroma wangi segar, berwarna hijau kekuning-kuningan.

Takaran yang sudah disebutkan sebenarnya bisa disesuaikan berdasar kebutuhan ibu atau bayi.

Apabila ibu ingin bayinya hangat ketika dioleskan minyak telon maka kandungan minyak kayu putih ada baiknya ditambah.

Untuk perbandingannya, minyak kayu putih, minyak kelapa, dan minyak adas dapat dicampurkan dalam skala 2:2:1.

Cara menyimpan minyak telon

Minyak telon sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup yang rapat. Ini penting dilakukan supaya minyak telon tidak menguap.

Kemudian, jauhkan minyak telon dari sinar matahari untuk menghindari proses oksidasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau