Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2022, 17:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Upacara pemakaman Ratu Elizabeth sudah direncanakan dengan matang sejak 50 tahun lalu, pada tahun 1960-an.

Kala itu, ia bertakhta belum lebih dari 10 tahun dan masih berusia berusia 30-an tahun.

Sebagai pemimpin monarki Inggris, prosesi pemakamannya sudah bisa dipastikan akan berjalan megah dan spektakuler.

Bukan hanya melibatkan anggota kerajaan namun juga pemerintah Inggris termasuk gereja, kepolisian, angkatan bersenjata, transportasi dan berbagai otoritas lainnya.

Selama ini, rencana pemakaman istri Pangeran Philip ini selalu diperbarui tiga kali setahun untuk memperhitungkan setiap kemungkinan keadaan.

Baca juga: 5 Serba-serbi Pemakaman Ratu Elizabeth II, dari Tradisi dan Sejarahnya

Kini, perencanaan masif dan mendetail tersebut akhirnya direalisasikan setelah Ratu Elizabeth wafat dalam usia 96 tahun.

750.000 pengunjung

Diperkirakan akan ada lebih dari 750.000 warga yang akan memanfaatkan transportasi umum menuju lokasi acara di Westminster Abbey.

Pengaturan lalu lintas dan transportasi telah dilakukan termasuk dengan mengatur antrian, penutupan, kereta api tidak berhenti di stasiun tertentu, atau perubahan pada cara pelanggan masuk atau keluar stasiun.

Disediakan pula layanan khusus Elizabeth line antara Paddington dan Abbey Wood, dengan jadwal 12 kereta per jam.

Baca juga: David Beckham Rela Antre 12 Jam untuk Berikan Penghormatan pada Ratu Elizabeth

2.200 tamu undangan

Jumlah ini sesuai dengan kapasitas Westminster Abbey, tempat pemakaman ratu akan diadakan.

Acara ini juga menjadi pemakaman kenegaraan pertama sejak pemakaman Sir Winston Churchill pada tahun 1965. 

Lalu momen ini juga menjadi pemakaman kerajaan pertama yang diadakan di Westminster Abbey dengan kapasitas normal sejak Queen Mother pada tahun 2002.

Baca juga: Westminster Abbey, Lokasi Pernikahan Ratu Elizabeth II, Pemahkotaan, dan Pemakaman

Setidaknya 100 kepala negara lain

Pangeran William dari Inggris (kedua dari kiri), Pangeran Wales, dan Pangeran Inggris Harry (kiri), Duke of Sussex, tiba untuk berjaga-jaga di sekitar peti mati Ratu Elizabeth II, terbungkus Standar Kerajaan dengan Mahkota Negara Bagian dan Mahkota Kerajaan. bola dan tongkat kerajaan, tergeletak di catafalque di Westminster Hall, di Istana Westminster di London pada 16 September 2022, menjelang pemakamannya pada Senin.IAN VOGLER Pangeran William dari Inggris (kedua dari kiri), Pangeran Wales, dan Pangeran Inggris Harry (kiri), Duke of Sussex, tiba untuk berjaga-jaga di sekitar peti mati Ratu Elizabeth II, terbungkus Standar Kerajaan dengan Mahkota Negara Bagian dan Mahkota Kerajaan. bola dan tongkat kerajaan, tergeletak di catafalque di Westminster Hall, di Istana Westminster di London pada 16 September 2022, menjelang pemakamannya pada Senin.
Acara ini dihadiri pula oleh puluhan kepala negara lain sekaligus politis dan anggota kerajaan lain.

Para undangannya diminta untuk tidak menumpang jet pribadi demi untuk mengurangi emisi karbon yang merusak lingkungan.

Namun ada beberapa negara yang tidak diundang hadir seperti Rusia, Belarusia, Suriah, Venezuela, Afghanistan, dan Myanmar.

Alasannya memang tidak diungkapkan namun dugaannya penyebabnya adalah kondisi perang, kerusuhan politik atau hubungan diplomatik yang tidak terlalu erat.

Baca juga: Biden Tak Naik Bus, Boleh Pakai ‘The Beast’ ke Pemakaman Ratu Elizabeth

10.000 petugas polisi

Para petugas dikerahkan untuk memastikan acara berjalan lancar, begitu pula keamanan para undangan.

Mantan komandan kepolisian Inggris, Bob Broadhurst mengatakan rencana telah disusun termasuk mempertimbangkan ancaman teroris.

“Jelas [kekhawatiran tentang] terorisme akan menjadi faktor. Keamanan adalah masalah besar sejak awal - belum tentu kelompok teroris yang lebih terorganisir tetapi individu tunggal, yang juga harus diperhitungkan," katanya.

Baca juga: Pemakaman Ratu Elizabeth II Disiarkan di Seluruh Inggris dengan Layar Besar dan 125 Bioskop

Petugas polisi juga akan mengawasi dari udara dengan menggunakan helikopter, sniper yang berjaga di atas gedung, dan kamera CCTV tambahan.

Pemeriksaan got dan lingkungan sekitar juga dimaksimalkan juga untuk memastikan tidak ada bahan peledak tersembunyi.

Selain itu, ada ribuan personel militer yang tak hanya hadir untuk memberikan parade penghormatan namun juga mengamankan lokasi.

500 toilet darurat

Mengantisipasi kebutuhan para pelayat yang membludak, disediakan 500 toilet darurat yang dipasang di area pusat kota London.

Hal ini untuk mencegah rumah sakit, restoran maupun tempat umum lainnya tidak dipenuhi oleh masyarakat yang antre ingin buang air.

142 pelaut menarik kereta meriam

Potret terakhir Ratu Elizabeth dirilis ke publik yang menampilkan kondisinya tiga bulan sebelum kematiannya.Repro bidik layar via Instagram Potret terakhir Ratu Elizabeth dirilis ke publik yang menampilkan kondisinya tiga bulan sebelum kematiannya.
Peti mati Ratu Elizabeth diletakkan di atas Kereta Pemakaman Negara Angkatan Laut Kerajaan, yang berusia 123 tahun dan berat 3.000 kg.

Kereta tersebut akan ditarik oleh 142 pelaut yang menariknya dengan tali, tradisi yang sudah dilakukan sejak satu abad silam.

21 anggota Kerajaan Inggris

Setidaknya 21 anggota keluarga Kerajaan Inggris hadir dalam proses berduka ini termasuk Raja Charles III, Pangeran William, Kate Middleton hingga Meghan Markle.

Pangeran George dan Putri Charlotte juga terlihat hadir, digandeng oleh ibu mereka.

Selain itu, Duke of Kent, Pangeran dan Putri Michael dari Kent, Putri Alexandra, dan Pangeran Richard, Duke of Gloucester yang merupakan sepupu Ratu Elizabeth juga ikut hadir melepas kepergiannya.

Baca juga: Pangeran Harry Dilarang Pakai Seragam Militer di Pemakaman Ratu Elizabeth, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com