KOMPAS.com - Ecoprint merupakan teknik mencetak kain motif ramah lingkungan yang mulai banyak dikenal di Indonesia.
Bahan yang digunakan untuk menggunakan ecoprint ini pada dasarnya sama dengan teknik cetak lain.
Kamu harus menyiapkan media cetaknya, pewarna, dan bahan untuk menghasilkan motif cetakan yang diinginkan.
Meski terlihat sederhana, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat ecoprint, terlebih bila baru pertama kali.
Mahyal Aini, pemilik usaha Hand Made Soap Bukit Lawang sekaligus ecoprint membagikan lima tips membuat ecoprint sendiri di rumah, seperti berikut ini.
Jenis kain katun dan sutra paling direkomendasikan Aini bila ingin menghasilkan cetakan yang rapi.
Sebab, dua jenis kain tersebut sangat halus sehingga membuat hasil cetakannya sempurna, baik warna maupun teksturnya.
Baca juga:
Tak harus kain, Aini juga merekomendasikan alat ecoprint lainnya, bisa kamu ikuti saat membuat karya ini di rumah.
Beberapa media untuk ecoprint yang disarankan Aini adalah kertas, gelas tanah liat, dan kulit untuk sepatu atau tas.
Menurutnya, selama alat tersebut masih ramah lingkungan dan bisa dicetak, tak masalah bila digunakan untuk membuat ecoprint.
Bagian tumbuhan berupa daun, ranting, dan bunga, paling sering digunakan untuk menghasilkan motif ecoprint.
Namun demikian, Aini mengatakan, tidak semua tanaman bisa dipakai untuk membuat ecoprint.
"Tekstur daun yang bagus biasanya lembut. Kalau ada bulu biasanya gak bisa, tetapi balik lagi eksperimen, selama ini saya gak bisa buatnya, kalau coba method lain mungkin bisa," kata Aini saat ditemui dalam rangka Familiarization Trip Ekowisata oleh DESMA Center, proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Jumat (23/9/2022).
Baik kertas maupun kain, media ecoprint akan ditutup kain sebelum digulung dan dikukus untuk mengeluarkan warna alami.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.