Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2022, 09:43 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu air yang disebut juga tinea pedis atau kaki atlet adalah infeksi jamur yang menyebabkan rasa gatal pada sela-sela jari kaki.

Masalah pada kulit tersebut dapat terjadi ketika kaki yang terbungkus kaus kaki atau sepatu dalam kondisi berkeringat atau lembap.

Kondisi seperti itu tentunya memicu perkembangan jamur sehingga kulit kaki menjadi gatal, muncul ruam, mengelupas, dan bersisik.

Kutu air memang tidak berbahaya. Tapi, masalah pada kulit kaki ini bisa menular melalui pakaian, lantai, atau handuk yang terkontaminasi.

Baca juga: Penyebab Kutu Air, Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya

Untuk mengatasi infeksi jamur pada kaki ini, ada beberapa bahan rumahan yang dapat digunakan. Berikut daftarnya.

Cara alami untuk mengobati kutu air

Kutu air ada baiknya segera diobati supaya tidak mengganggu. Terlebih, bagi orang yang sehari-hari mengenakan kaus kaki atau sepatu.

Berikut bahan rumahan untuk mengobati kutu air

1. Oleskan tea tree oil

Sifat antijamur yang terkandung dalam tea tree oil dapat dimanfaatkan untuk mengobati kutu air.

Manfaat tea tree oil untuk mengobati kutu air pernah dibuktikan dalam studi tahun 2012 yang dipublikasikan di National Library of Medicine.

Peneliti sebelumnya membandingkan dua konsentrasi yang berbeda dari tea tree oil dan plasebo untuk mengobati kutu air.

Baca juga: Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Ketika keduanya digunakan selama empat minggu, 70 pesen dari responden studi menunjukkan peningkatan hasil ketika menggunakan tea tree oil.

Untuk penggunaannya, tea tree oil bisa dioleskan langsung pada kulit kaki sebanyak 1-2 kali dalam sehari hingga infeksi jamur hilang.

Namun, pastikan kaki dalam keadaan sudah dicuci dan dikeringkan sebelum diolesi tea tree oil.

2. Merendam kaki dalam teh hijau

Kutu air dapat diobati dengan merendam kaki dalam teh hijau.

Manfaat ini terungkap dalam studi tahun 2013 yang dipublikasikan di National Library of Medicine.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com