Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Oatmeal untuk Turunkan Berat Badan? Begini Tipsnya

Kompas.com, 5 Oktober 2022, 10:14 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Oatmeal adalah makanan sehat yang mengandung berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, serat, protein, magnesium, hingga fosfor.

Karena makanan ini kaya nutrisi, oatmeal pastinya mendatangkan beragam manfaat bagi tubuh. Salah satunya untuk menurunkan berat badan.

Menurut ahli gastroenterologi asal NYU Langone, New York, AS, Chaim Ross, MD, oatmeal bisa menurunkan berat badan karena beberapa alasan.

Ia menjelaskan, berat badan bisa turun karena mengonsumsi oatmeal dapat mengurangi lonjakan gula darah dan menurunkan insulin.

Tak hanya itu, kandungan serat larut dalam oatmeal juga memberikan rasa kenyang lebih lama yang berkontribusi pada penurunan berat badan.

Baca juga: Apa Itu Oatmeal dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh?

Tips makan oatmeal agar berat badan turun

Agar berat badan turun, orang sebaiknya membeli oatmeal yang paling sedikit diproses karena makanan ini dianggap paling sehat.

Tak hanya itu, beberapa tips di bawah ini wajib diikuti supaya tujuan menurunkan berat badan dengan makan oatmeal tercapai.

1. Kurangi gula dan campuran

Sebagian orang yang tidak menyukai oatmeal polosan biasanya menambahkan gula atau bahan-bahan lain supaya makanan ini kaya rasa.

Tapi, mereka disarankan untuk tidak menambahkan gula, mentega, dan sirup yang mengandung banyak kalori.

Daripada menambahkan campuran-campuran itu, Ross merekomendasikan orang untuk memasukkan blueberry ke dalam oatmeal.

Ilustrasi oatmealOlga Kudriavtseva/ Unsplash Ilustrasi oatmeal

2. Hindari oatmeal instan

Meski kandungan kalori, lemak, karbohidrat, dan protein dalam berbagai oat serupa, pengaruhnya terhadap gula darah tidak demikian.

Pasalnya, pada oatmeal instan yang diproses lebih tinggi, kandungan seratnya lebih sedikit dan indeks glikemiknya tinggi.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, indeks glikemik atau IG merupakan indikator cepat atau lambatnya karbohidrat dalam bahan pangan ketika meningkatkan kadar gula darah.

Karena alasan itu pola makan seimbang dan rendah lemak harus diutamakan. Misalnya, dengan menambahkan biji-bijian yang nilai IG-nya rendah.

Di sisi lain, oatmeal beraroma sebaiknya juga dihindari karena seringkali mengandung gula olahan yang tidak diimbangi seratnya.

Baca juga: Mau Berat Badan Turun dengan Makan Oatmeal? Hindari 4 Hal Ini

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau