Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 Oktober 2022, 15:38 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salmon menjadi menu makanan penting dalam diet sehari-hari karena kaya protein, vitamin D, dan asam lemak omega-3.

Manfaat salmon bagi kesehatan beragam. Mulai dari memelihara kesehatan otak, mencegah peradangan, serta menurunkan risiko penyakit jantung.

Namun tahukah kamu bagaimana kebiasaan ikan ini di alam liar?

Baca juga: 3 Resep Ikan Salmon yang Menggugah Selera

Seperti dilansir laman A-Z Animals, berikut 10 kebiasaan ikan salmon yang mengejutkan.

1. Salmon kembali ke habitat di sungai untuk bertelur setelah berada di laut

Ada banyak teori yang menjelaskan bagaimana salmon bisa kembali ke habitatnya di sungai setelah menjelajahi laut dalam waktu lama.

Satu teori menyebutkan ikan salmon bergerak mengikuti medan magnet bumi, sedangkan teori lain mengungkap ikan tersebut memanfaatkan indera penciumannya yang tajam.

Perubahan habitat dan hilangnya habitat bisa memengaruhi ikan salmon untuk kembali ke sungai tempat asalnya, dan membahayakan generasi salmon di masa depan.

2. Dikategorikan sebagai spesies kunci di beberapa area

Spesies kunci adalah spesies yang berperan penting untuk kelangsungan hidup ekosistem.

Baca juga: Alergi Ikan Salmon, Apa Solusinya?

Di kawasan Teluk Bristol Alaska --misalnya, ikan salmon sockeye termasuk spesies kunci.

Ketika salmon bertelur dan pada akhirnya mati, bangkai salmon yang membusuk akan menyuburkan hutan dan tepi sungai.

Nutrisi itu kemudian diperoleh banyak makhluk dan tanaman yang mendiami daerah tersebut.

3. Salmon bisa hidup di air tawar dan air laut

Salmon adalah binatang anadromous, alias bisa bertahan hidup di air asin atau air laut dan air tawar.

Ikan salmon lahir di air tawar dan hidup beberapa bulan sampai beberapa tahun di air tawar, sebelum pergi ke laut. Ikan ini akan kembali ke air tawar untuk bertelur saat waktunya tiba.

Hanya sedikit ikan yang bisa bertahan dari fluktuasi kadar air yang begitu besar.

Baca juga: Ikan Salmon vs Tuna, Mana yang Lebih Sehat untuk Pria?

Tidak seperti salmon, kebanyakan ikan laut akan mati jika berpindah dari air asin ke air tawar.

Sementara itu, ketika ikan air tawar terkena air laut, akan terjadi osmoregulasi yang menyebabkan sel-sel pada ikan air tawar mengerut.

Kemampuan adaptasi perilaku dan fisiologis salmon luar biasa, sehingga ikan ini bisa berkembang baik di air tawar maupun air laut.

4. Salmon memiliki warna bervariasi

Sisik salmon berwarna perak berkilau dengan kantong berwarna biru, merah tua, ungu, merah muda, atau hijau hampir sepanjang tahun.

Namun menjelang musim bertelur, sisik salmon akan berubah warna menjadi pelangi.

Sepanjang hidupnya, ikan salmon dapat memiliki tiga warna berbeda.

Sebagai contoh, salmon sockeye berwarna terang dan berbintik-bintik saat masih muda, dan berubah menjadi biru keperakan saat dewasa di lautan.

Baca juga: 4 Fakta Unik Ikan Salmon, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Ketika siap untuk bertelur, tubuh salmon tersebut menjadi merah menyala, dan kepalanya berwarna hijau.

Perubahan warna ini demi menarik pasangannya.

5. Seekor salmon betina bisa membawa lebih dari 4.000 telur

Salmon betina bisa menghasilkan 1.500-10.000 telur, namun hanya sedikit yang akan berkembang menjadi salmon dewasa.

Rata-rata populasi salmon dengan ukuran yang sama akan menghasilkan satu salmon dewasa, namun hal ini bervariasi setiap tahunnya.

6. Ukuran salmon yang beragam

Chinook atau king salmon adalah salmon yang terbesar.

Panjangnya bisa mencapai 182 sentimeter dengan bobot hingga 57 kilogram.

Sementara Chinook adalah spesies Asia ukurannya lebih besar daripada itu.

Sedangkan, salmon merah muda adalah salmon terkecil dan bisa tumbuh sepanjang 76 sentimeter dengan bobot hingga 5 kilogram.

Baca juga: Santap Ikan Salmon Turunkan Risiko Aterosklerosis, Apa Itu?

7. Setelah bertelur, salmon akan mati

Salmon mengerahkan seluruh energi untuk melakukan perjalanan ke habitat awal di air tawar, menghasilkan telur, dan membangun sarang.

Ketika salmon kembali ke air tawar, ikan itu berhenti makan dan tidak memiliki kekuatan untuk kembali ke laut.

Ikan salmon yang mati akan membusuk atau dikonsumsi makhluk lain dan memberikan nutrisi ke sungai.

8. Predator kesulitan memangsa salmon

Karena ukuran dan lingkungan salmon yang berubah, predator ikan tersebut juga berubah-ubah tergantung siklus hidup salmon.

Beberapa salmon berkumpul di sebuah tempat di laut, di mana sisi mengkilap dari tubuh salmon membuat predator kebingungan dan menyebabkan ikan itu dipandang sebagai pemangsa tunggal.

Saat berpindah, salmon lebih rentan terhadap predator sehingga ikan ini mencari perlindungan di perairan yang dalam.

Salmon adalah mangsa anjing laut, paus pembunuh, singa laut, lumba-lumba, serta ikan lain, dan manusia.

Baca juga: Serum dengan DNA Salmon untuk Kurangi Efek Alergi Skincare

9. Salmon bisa melompat di air terjun

Salmon melompat melalui air terjun dan jeram.

Sebuah laporan menyebutkan, salmon dapat melakukan lompatan vertikal hingga 3,65 meter.

Tinggi lompatan salmon ditentukan oleh posisi gelombang air terjun atau lompatan hidrolik di dasar air terjun dan kedalaman air.

10. Ada salmon yang menyerupai zombie

Salmon dengan daging yang membusuk, gigi tajam, dan hidung bengkok dikenal sebagai salmon zombie.

Sebenarnya, salmon zombie ini adalah salmon yang berada di ambang kematian.

Ketika kembali ke habitat asal di air tawar untuk bertelur, salmon berhenti makan dan menghabiskan semua energi agar bisa sampai ke tempat bertelur dan berkembang biak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau