KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut "silent killer" karena dapat menyebabkan kematian secara mendadak tanpa adanya keluhan sebelumnya.
Pada sebagian besar kasus, penderita hipertensi tidak tahu jika dirinya sedang mengidap hipertensi.
Maka dari itu, perlu ada kesadaran tentang betapa krusial memantau tingkat tekanan darah secara rutin.
Dalam studi terbaru yang dimuat di JAMA Network Open, sekelompok peneliti dari Michigan University menyoroti kekhawatiran terkait berapa banyak orang yang rajin mengecek tekanan darah mereka.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari National Poll on Healthy Aging di universitas tersebut, para peneliti menemukan kurang dari setengah orang lanjut usia yang memeriksa tekanan darah mereka secara teratur.
Baca juga: Khasiat Kakao untuk Masalah Tekanan Darah Tinggi
Bahkan, banyak dari mereka yang tidak mendapat anjuran atau rekomendasi untuk mengecek tekanan darah dari dokter.
Kapan seseorang dikatakan menderita hipertensi?
Hipertensi dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kadar garam atau kolesterol tinggi.
Selain itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), individu dengan masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas juga bisa mengalami peningkatan tekanan darah.
Dalam mengukur tekanan darah pasien, tenaga medis biasa menggunakan alat monitor tekanan darah atau manset.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.