Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 08:10 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jengkol atau biasa disebut dogfruit dalam bahasa Inggris adalah salah satu makanan paling populer di Indonesia, dengan baunya yang khas.

Biasanya, jengkol akan diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti semur jengkol, jengkol balado, atau keripik jengkol.

 

Baca juga: Mantan Atlet Sukses Bisnis Rendang Jengkol, Diekspor hingga ke AS

Namun, ada pula yang memakannya begitu saja.

Jengkol juga memiliki rasa yang lezat, bernutrisi, dan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak orang tidak memedulikan baunya yang terkadang sulit dihilangkan.

Vitamin A dan B, zat besi, dan fosfor adalah beberapa contoh nutrisi yang terkandung dalam jengkol.

Artinya, jengkol dapat membantu menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kesehatan mata, mencegah radikal bebas, dan masih banyak lagi.

Kendati demikian, konsumsi jengkol berlebihan juga tidak baik.

Sebab, ada beberapa akibat yang bisa kita alami saat kebanyakan makan jengkol.

Berikut beberapa akibat kebanyakan makan jengkol, seperti dilansir dari berbagai sumber.

  • Menimbulkan bau tidak sedap

Salah satu hal yang paling mudah disadari saat kebanyakan makan jengkol adalah timbulnya bau tidak sedap dari mulut saat bernapas, keringat, feses, serta urin.

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Jengkol di Mulut dengan Cepat

Untungnya, bau tak sedap ini dapat diatasi dengan membersihkan tubuh dengan peralatan mandi yang mengandung wewangian, seperti pasta gigi, obat kumur, sabun, dan deodoran.

Bau tak sedap pada urin juga dapat dikurangi dengan cara membilas kemaluan sebelum dan setelah kencing dengan air yang cukup.

Cairan pembersih juga bisa digunakan jika diperlukan.

  • Gangguan fungsi ginjal

Kandungan nitrogen dalam jengkol cukup tinggi, sehingga bisa mengganggu fungsi ginjal.

Ini disebabkan karena jengkol mengandung asam jengkolat, asam yang sulit larut dalam air karena memiliki pH asam dan dapat menyababkan kristal jengkolat yang bisa mengganggu saluran kemih dengan penyakit kencing batu dan gangguan ginjal lainnya.

  • Merusak hati, jantung, paru, dan pankreas

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PubMed.gov mengamati efek pemberian ekstrak asam jengkolat pada tikus.

Baca juga: Cerita Tas Hermes yang Mengeluarkan Bau Jengkol

Hasilnya, meskipun jengkol menunjukkan efek menguntungkan pada paru-paru dan pankreas tikus dengan diabetes, jengkol dapat menyebabkan hipertrofi (pembesaran otot) dan lesi (keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh) pada jantung, ginjal, hati, paru-paru dan pankreas tikus normal.

Lalu mengutip Klikdokter, sebuah penelitian juga menemukan adanya perlemakan hati pada tikus.

Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait temuan ini.

  • Gangguan kesadaran

Terakhir, kebanyakan makan jengkol juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Biasanya, ini terjadi pada keracunan jengkol berat.

Selain kehilangan kesadaran, keracunan asam jengkolat berat juga ditandai dengan urin berwarna merah, tidak bisa kencing, dan sulit minum.

Jika mengalaminya, kita harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com