Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2022, 05:45 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sebagian orang dengan narkolepsi umumnya mengalami satu atau dua episode katapleksi dalam setahun. Pada kasus lain, epsiode katapleksi bisa berlangsung lebih sering.

Baca juga: 6 Tanda Gangguan Tidur, Apakah Kamu Mengalaminya?

3. Kelumpuhan tidur atau sleep paralysis

Masalah yang sering dihadapi penderita narkolepsi yaitu ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara selama tertidur atau terbangun.

Episode kelumpuhan tidur atau sleep paralysis ini biasanya berlangsung singkat, antara beberapa detik atau menit.

Kita mungkin menyadari kelumpuhan selama tidur yang dialami, namun kesulitan mengingatnya dan tidak mampu mengendalikan kondisi tersebut.

Kelumpuhan tidur ini hampir sama seperti jenis kelumpuhan sementara yang terjadi selama periode tidur gerakan mata cepat atau tidur REM.

Ketidakmampuan bergerak sementara selama tidur REM dapat mencegah tubuh melakukan aktivitas mimpi.

Meski demikian, tidak semua orang dengan kelumpuhan tidur menderita narkolepsi.

4. Perubahan dalam tidur REM

Tidur REM dapat terjadi kapan saja pada orang yang memiliki narkolepsi.

Penderita narkolepsi sering beralih ke tidur REM dalam waktu cepat, biasanya sekitar 15 menit setelah tertidur.

5. Halusinasi

Halusinasi terbagi dua, yaitu halusinasi hipnagogik dan hipnopompik. Halusinasi hipnagogik terjadi saat kita tertidur, sedangkan halusinasi hipnopompik dialami ketika bangun tidur.

Contoh halusinasi adalah perasaan seolah-olah ada orang asing atau makhluk halus di kamar tidur.

Halusinasi ini terasa menakutkan karena kita tidak sepenuhnya tertidur saat mulai bermimpi, sehingga kita menganggap mimpi itu adalah kenyataan.

Kondisi lain yang dialami penderita narkolepsi

Mereka yang memiliki narkolepsi kemungkinan juga merasakan gangguan tidur lain, seperti apnea tidur obstruktif, sindrom kaki gelisah, bahkan insomnia.

Beberapa penderita narkolepsi bisa tiba-tiba tertidur saat mengerjakan tugas seperti menulis, mengetik, atau mengemudi, dan tetap melanjutkan tugas itu selama tertidur.

Ketika bangun, kita tidak dapat mengingat apa yang sudah dilakukan, dan mungkin tugas tersebut tidak diselesaikan dengan baik.

Cek ke dokter

Jika kita mengalami kantuk berlebihan di siang hari yang mengganggu kehidupan pribadi atau pekerjaan, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Baca juga: Ketindihan, Fenomena Makhluk Halus atau Gangguan Tidur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com