Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Maharani Kusumaningrum
Psikolog

Seorang psikolog klinis dewasa, dosen, dan trainer public speaking yang memiliki imajinasi tinggi, hobi traveling, menyanyi dan menonton konser. Menggunakan waktu luangnya untuk berolahraga yoga dan tertarik pada topik self healing serta motivasional. Motto hidupnya adalah "Teruslah eksis untuk menebar insight dan kebermanfaatan pada banyak orang"

Menikmati Hidup dengan "Flow State"

Kompas.com - 14/10/2022, 17:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun kita perlu memperhatikan batasan-batasan diri seperti kekuatan fisik, kemampuan berpikir, dan yang terpenting mengetahui titik di mana kita berada saat ini. Sudahkah kita berada dalam batasan yang sesuai?

Kembali lagi ke topik ‘Hustle Culture’ dan ‘Toxic Positivity’, betulkah kita sudah menikmati ritme kegiatan kita saat ini? Atau Anda sering merasa kelelahan dan kehabisan energi setelah beraktivitas selama seharian?

Jika Anda mengalami kondisi yang kedua, barangkali kita perlu mengenal apa itu ‘Flow State’.

Flow state adalah momen ketika kita melakukan sesuatu lalu tiba-tiba tidak terasa sudah tiga jam berlalu. Itulah flow state.

Waktu kita berada dalam suatu kegiatan hingga ‘lupa’ akan hal-hal di luar sana karena kita betul-betul sedang fokus.

Kegiatan yang menimbulkan flow state bisa jadi kegiatan yang amat sederhana. Mulai dari memasak hingga mengurus tanaman.

Bisa jadi juga sekadar berbincang dengan sahabat. Tidak terasa tiga jam sudah terlewat dan setelahnya kita merasa bahagia.

Namun ternyata, Psikolog Positif Psychology Mihaly Csikszentmihalyi mengungkapkan bahwa kondisi flow state tidak akan didapatkan ketika seseorang menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna dan terlalu banyak berada di ‘comfort zone’, misalnya terlalu lama rebahan, scrolling media sosial, dll.

Kondisi flow state justru akan dirasakan ketika tantangan atau stressor berjalan seimbang dengan ketrampilan yang kita miliki.

Misalnya, Anda punya hobi utak-atik motor dan kemudian Anda terus penasaran untuk membongkar motor baru yang belum pernah Anda temui.

Selama berjam-jam tidak terasa dan kemudian hari sudah gelap, karena Anda penasaran dengan cara baru mengutak-atik motor tersebut.

Ada rasa tertantang dalam diri, penasaran sekaligus enjoy dan menikmati seutuhnya kegiatan tersebut. Anda pun tidak akan merasa bosan atau lelah karena saking menikmatinya kegiatan itu.

Nah pertanyaannya, bagaimana cara supaya kita bisa masuk ke kondisi flow state?
Arnold B.Bakker dalam penelitiannya tentang flow, menjelaskan tiga ciri dari flow, yaitu : absorption, enjoyment, intrinsic motivation.

Absorption adalah kemampuan untuk berkonsentrasi pada hal yang sedang dikerjakan. Enjoyment adalah kenyamanan saat mengerjakan tugas tersebut.

Intrinsic Motivation adalah faktor penggerak atau yang lebih sering disebut dengan dorongan internal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com