Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Oktober 2022, 09:53 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

Makanan yang berceceran karena diobrak-abrik oleh tikus tidak hanya mengotori meja makan atau dapur, tapi juga tidak bisa dimakan.

Mau tidak mau makanan yang sudah tersentuh oleh tikus dibuang untuk mencegah penularan penyakit.

3. Menularkan penyakit

Salah satu risiko ketika tikus membuat sarang di rumah adalah menularkan penyakit ke manusia.

Hewan pengerat tersebut bisa menyebarkan penyakit melalui urine, air liur, termasuk kotoran atau fesesnya.

Nah, di samping itu, tubuh tikus dapat menjadi inang bagi hidupnya parasit, tungau, dan kutu yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Salah satu penyakit yang ditularkan oleh tikus adalah salmonellosis, penyakit yang menyebabkan manusia mengalami diare, demam, dan kram perut.

Salmonellosis dapat menginfeksi manusia apabila makanan, minuman, atau air terkontaminasi kotoran tikus.

Penyakit lain yang disebarkan oleh tikus, seperti alergi, demam gigitan tikus, hantavirus, lymphocytic choriomeningitis, demam Lassa, pes, dan tularemia.

Baca juga: Awas, Tikus Bisa Tularkan Hantavirus ke Manusia, Penyakit Apa Itu?

4. Mencari sumber air

Sama seperti makhluk hidup lainnya, tikus juga membutuhkan air untuk bertahan hidup.

Hewan pengerat tersebut bisa mendapatkan air yang terkandung dari beberapa makanan.

Namun, tikus dapat memperoleh sumber air dari minuman sisa di wastafel, air minum hewan peliharaan, atau air siraman tanaman.

5. Berkembang biak

Berhadapan dengan satu tikus saja sudah membuat kesal, apalagi jika tikus melahirkan bayi yang dapat "menginvasi" rumah.

Tikus dapat berkembang biak apabila rumah memberikan tempat untuk bersarang dan sumber makanan dan air.

Dalam hal ini, tikus betina dapat melahirkan 7-14 bayi sekaligus dan mereka tumbuh dewasa dalamw aktu enam minggu.

Sementara, curut yang wujudnya tidak berbeda jauh dengan tikus dapat melahirkan 6-10 bayi setiap tahun.

Bayi curut dapat tumbuh dewasa dalam waktu tujuh. Tak heran apabila populasinya meledak dalam waktu beberapa bulan.

Baca juga: 9 Cara Mengusir Tikus, Bisa Pakai Minyak Peppermint hingga Kayu Manis

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau