Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Empati untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Kompas.com - 26/10/2022, 18:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Hampir semua manusia suka dimengerti. Tidak perlu hal-hal besar, karena hal-hal kecil saja pasti sudah membuat seseorang merasa dihargai.

Namun, sayangnya banyak sekali orang yang masih sulit untuk memahami dan berempati kepada orang lain. Baik itu keluarganya, teman, hingga pasangan.

Padahal, terkadang kita perlu untuk peka dengan perasaan, keadaan, dan emosi seseorang agar bisa menghargai apa yang sedang mereka rasakan.

Mustika Ramadyanti dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Empathy is I Want to Connect with You” yang dapat diakses melalui dik.si/AnyJiwEpEmpathy, mengatakan bahwa empati merupakan proses keberanian untuk saling terhubung satu sama lain.

Mustika juga menyebutkan bahwa empati bisa diartikan sebagai sebuah perjalanan kita untuk memahami, merasakan, dan hingga terkoneksi dengan sinyal positif dengan sesama.

Empati adalah kata yang sering digunakan oleh banyak orang. Sudah umum diketahui bahwa empati adalah hal yang baik untuk dimiliki, tetapi itu tidak selalu menjadi prioritas dalam kehidupan seseorang.

Tahukah kamu bahwa 98 persen orang memiliki kemampuan berempati dengan orang lain? Beberapa pengecualian adalah psikopat, narsisis, dan sosiopat yang merupakan orang yang tidak dapat memahami atau berhubungan dengan perasaan dan emosi orang lain.

Mengenal Empati

Secara sederhana, empati adalah kemampuan untuk memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain. Kemampuan itu mencakup berbagi perasaan dan emosi orang lain dan memahami mengapa mereka memiliki perasaan itu.

Ada banyak orang berbicara tentang pentingnya pengertian dan empati.

Maya Angelou pernah berkata, "Saya pikir kita semua memiliki empati. Namun, mungkin kita tidak memiliki cukup keberanian untuk menunjukkannya."

Albert Einstein berkata, "Perdamaian tidak dapat dipertahankan dengan paksaan; itu dapat dicapai dengan pemahaman."

Baca juga: Masalah Kesehatan Mental itu Nyata

Mantan Presiden Barack Obama juga mengatakan, "Defisit terbesar yang kita miliki dalam masyarakat kita dan di dunia saat ini adalah defisit empati. Kita sangat membutuhkan orang-orang yang mampu berdiri di atas sepatu orang lain dan melihat dunia melalui mata mereka."

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kita memiliki rasa empati untuk orang lain.

Macam-Macam Empati

Menurut psikolog Daniel Goleman dan Paul Ekman, ada tiga jenis empati: kognitif, emosional, dan belas kasih.

Empati kognitif

Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami bagaimana perasaan orang lain dan untuk mengetahui apa yang mungkin mereka pikirkan.

Empati emosional atau empati afektif

Empati emosional mengacu pada kemampuan untuk berbagi emosi orang lain. Ini berarti ketika kamu melihat orang lain yang sedih, itu juga akan membuat kamu merasa sedih.

Empati belas kasih atau kepedulian empatik

Empati belas kasih adalah ketika kamu mengambil perasaan untuk bertindak. Hal ini melampaui pemahaman dan hubungan dengan situasi orang lain, dan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Mengapa Empati Penting?

Empati penting dalam hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari. Sebab, empati membuat kita mampu berbelas kasih kepada orang lain, berhubungan dengan teman, orang yang dicintai, rekan kerja, dan orang asing.

Baca juga: Alasan Harus Keluar dari Zona Nyaman

Dan itu semua memiliki manfaat yang besar bagi kita bahkan masyarakatsekitar.

Dalam Kehidupan Pribadi

Bagaimana empati membantu dalam kehidupan pribadi seseorang?

Hubungan yang sehat membutuhkan pengasuhan, perhatian, dan pengertian. Persahabatan atau hubungan romantis yang kurang empati dan pengertian akan mudah gagal. Ketika orang hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, orang lain dalam hubungan akan menderita.

Dalam Kehidupan Kerja

Bagi banyak orang, tempat kerja adalah tempat untuk kerja tim. Untuk hal-hal yang membutuhkan kerja tim, sangat penting untuk berhubungan dengan rekan kerja.

Sekalipun orang tidak secara khusus mengerjakan satu proyek, tetap penting untuk bergaul dengan sesama pekerja. Menggunakan empati adalah bagian penting dari hubungan kerja yang lancar. Tanpa itu, jauh lebih mudah untuk jatuh ke dalam perselisihan dan perselisihan.

Untuk Masyarakat

Bagaimana empati berdampak pada sekitar?

Empati dari perspektif global sangat penting, terutama ketika itu mengarah pada kasih sayang. Jenis empati ini mendorong orang membantu ketika ada bencana besar.

Orang-orang bersedia membantu orang lain yang belum pernah mereka temui karena mereka tahu bahwa mereka juga akan membutuhkan bantuan jika keadaan berbalik.

Tanpa empati dan belas kasih, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih gelap dan kurang fungsional untuk ditinggali.

Mengajarkan Empati Sejak Kecil

Salah satu cara paling efektif bagi seseorang untuk berempati adalah dengan melatihnya sejak kecil. Empati adalah bagian dari pendidikan yang dikenal sebagai kecerdasan emosional.

Mengajari anak-anak untuk memikirkan perasaan orang lain adalah cara yang baik untuk membantu mereka mengembangkan empati.

Baca juga: Kenapa Kita Harus Berhenti Membandingkan Diri?

Simak obrolan Mustika Ramadyanti dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Empathy is I Want to Connect with You” di Spotify!

Ikuti juga siniarnya agar tidak tertinggal obrolan menarik lainnya seputar kesehatan mental yang akan tayang tiap Rabu dan Jumat, atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/AnyJiwEpEmpathy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com