KOMPAS.com - Cincin tunangan tentu berbeda dengan perhiasan biasa.
Sebab, cincin ini merupakan simbol komitmen seumur hidup dan biasanya akan digunakan setiap harinya.
Artinya, cincin tunangan harus memiliki bahan yang lebih tahan lama dibandingkan perhiasan lainnya.
Baca juga: Kisah Cincin Tunangan Kate Middleton yang Seharusnya Jadi Milik Orang Lain
Kendati demikian, beberapa tren cincin tunangan saat ini nampaknya tidak terlalu memperhatikan hal itu sehingga lebih mengutamakan keindahannya saja.
Akibatnya, model cincin tunangan tersebut menjadi tidak praktis untuk digunakan sehari-hari.
Agar tidak melakukan kesalahan tersebut, tren model cincin tunangan apa saja yang sebaiknya dihindari?
Untuk mengetahuinya, simak tanggapan Anna P. Jay, ahli perhiasan yang berbasis di Nantucket, Massachusetts, dan Charleston, Carolina Selatan, yang dikutip dari Insider, berikut ini.
Tak dapat dipungkiri, cincin tunangan dengan band tipis akan terlihat cantik dan membuat center stone (batu utama) terlihat lebih besar.
Sayangnya, cincin tunangan dengan model ini biasanya sulit menyokong center stone, terutama jika ukurannya tergolong besar.
Akibatnya, batu bisa berputar-putar dan mudah jatuh. Belum lagi, band cincin ini bisa meregang jika digunakan terus menerus.
Baca juga: Tips Memilih Cincin Tunangan Berdasarkan Zodiak
Untuk itu, Jay menyarankan agar kita membeli cincin dengan band yang berukuran sedikit lebih tebal.
Lalu, ia juga menambahkan bahwa kepopuleran cincin tunangan dengan band super tipis tidak akan bertahan lama.
Apalagi, saat ini sudah cukup banyak perhiasan yang berukuran besar dan tebal di dunia fesyen.