Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Makan Kurma Berlebihan, Gangguan Pencernaan hingga Diabetes

Kompas.com - 04/11/2022, 17:54 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Kurma dan gula

Kurma memiliki rasa manis yang alami, dengan hampir 30 gram gula per porsi.

Rasa manis alami kurma sebagian berasal dari kandungan fruktosa, atau gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran.

Namun, beberapa orang mengalami kesulitan untuk mencernanya.

Beberapa orang yang intoleransi fruktosa juga tidak dapat menyerap fruktosa dengan baik, yang menyebabkan gula melewati sistem pencernaan secara keseluruhan karena tubuh tidak dapat memecahnya.

Ketika mencapai usus, gula ini bisa menyebabkan diare dan gas, serta sakit perut karena bereaksi dengan bakteri alami di usus.

Indeks glikemik yang tinggi

Karena kandungan gulanya yang tinggi, kurma juga dianggap sebagai makanan glikemik tinggi.

Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik Menyantap Kurma

Indeks glikemik atau GI adalah pengukuran seberapa cepat makanan memengaruhi kadar glukosa darah kita.

Menurut University Health News, kurma memiliki skor GI 103, sedangkan glukosa diukur pada 100.

Selain itu, kurma juga memiliki beban glikemik tinggi, yang merupakan pengukuran seberapa besar kandungan karbohidrat makanan memengaruhi kadar gula darah.

Karena kurma mengandung karbohidrat tinggi, dengan sekitar 40 gram per dua ons, maka kurma memiliki beban glikemik tinggi, yakni berukuran 42.

Baca juga: Fakta Seputar Kurma Medjool, Baik untuk Jantung dan Pencernaan

Oleh sebab itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti kurma ini bisa meningkatkan peluang kita terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Bila kita memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ingin mengonsumsi kurma, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui porsi asupan kurma yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com