Namun, konsumsi obat herbal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter karena berisiko menyebabkan mual, diare, dan kembung.
Gymnema sylvestre adalah ramuan asal India yang mendapat julukan "penghancur gula" dan digunakan dalam Ayurveda -pengobatan tradisional India.
Studi Frontiers in Pharmacology tahun 2019 mendapati temuan bahwa obat herbal ini bermanfaat untuk mengurangi kadar gula darah.
Di samping itu, gymnema sylvestre memiliki manfaat lain, yakni:
Studi Nutrients tahun 2020 mendapati temuan bahwa responden yang mengonsumsi mint mengandung gymnema sylvestre merasakan penurunan keinginan makan makanan manis.
Manfaat tersebut tentunya dapat membantu penderita diabetes untuk mengurangi asupan gula mereka.
Baca juga: Simak, Fakta Mengejutkan Cuka Sari Apel untuk Pasien Diabetes
Lidah buaya yang selama ini dikenal bermanfaat untuk kulit, ternyata memiliki kegunaan lain untuk mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes.
Manfaat lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes sempat dibuktikan peneliti dalam studi yang dipublikasikan ke ScienceDirect tahun 2013.
Sudi yang dilakukan terhadap tikus mendapati temuan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Peneliti juga percaya bahwa manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan dalam lidah buaya.
Studi The Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2016 juga mendapati manfaat lain dari lidah buaya.
Disebutkan bahwa lidah buaya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1C.
Dari banyak studi yang meneliti manfata lidah buaya, bisa disimpulkan jika tanaman ini berguna untuk:
Untuk merasakan manfaat dari lidah buaya, orang dapat menambahkannya ke dalam jus, smoothie, atau suplemen.
Baca juga: Khasiat Jus Lidah Buaya untuk Kesehatan, Penasaran?
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi pare bermanfaat untuk mengelola diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Complementary Therapies in Medicine yang diterbitkan tahun 2020.
Studi menemukan fakta bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak pare memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu, tetapi tidak ada perbedaan kadar HbA1c.
Selain itu, studi Medicine tahun 2021 mencatat bahwa banyak bagian dari pare yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengobati diabetes.