Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Menghadapi peran sebagai orangtua memang bukanlah hal yang mudah. Terlebih saat dihadapkan dengan tanggung jawab yang besar dimana bukan hanya soal mengandung, tetapi seumur hidup.
Membesarkan anak adalah salah satu pekerjaan yang paling menyenangkan, namun juga berat. Dan mungkin membuat calon orangtua merasa tidak siap. Perasaan ragu dan khawatir bisa saja hadir.
Seorang psikolog bernama Erwinda Tri Satya menjelaskan bagaimana cara mengatasi rasa belum siap menjadi orangtua dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Bagaimana Mengatasi Rasa Belum Siap Menjadi Orangtua?” yang bisa diakses melalui dik.si/OMMOrangTua.
Perasaan belum siap menjadi orangtua yang dirasakan calon orangtua sebuah perasaan yang wajar terjadi. Namun, orangtua tetap bisa mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua.
Baca juga: Tips agar Anak Menghargai Makanan
Dirangkum dari SMA Nutrition, berikut yang bisa dipersiapkan calon orangtua dari segi emosional atau mental.
“Tidak ada orangtua yang sempurna.”
Di media sosial, mungkin ada banyak sekali orangtua yang tampaknya menjalani kehidupan terbaik mereka. Tetapi kita tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi.
Terlebih ketika calon orangtua baru merasakan pertama kalinya jadi orangtua. Kesalahan ibu dan ayah memang akan terjadi dan itu bukan masalah besar, jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Daripada kerap menyalahkan diri dan memiliki harapan yang tidak realistis, lebih baik digunakan untuk membaca informasi seputar parenting.
Luangkan waktu saat hamil. Moms bisa berlatih yoga, mendengarkan musik, melakukan kegiatan-kegiatan yang akan menyenangkan hati.
Selalu buat diri sendiri dalam keadaan yang positif saat hamil.
Saatnya mengobrol jujur dengan pasangan tentang apa yang diharapkan saat menjadi orang tua. Bicarakan tugas mengasuh anak dan siapa yang akan melakukan pekerjaan rumah.
Bicarakan juga dengan pasangan tugas dan peran sebagai orangtua sehingga ke depannya bisa berjalan selaras.
Ilmu parenting sangat penting untuk calon orangtua. Simak rangkuman dari Kids Health tentang bagaimana pola asuh anak yang harus diperhatikan oleh orangtua.
Nada suara, bahasa tubuh, dan setiap ekspresi orangtua diserap oleh anak. Kata-kata dan tindakan sebagai orang tua memengaruhi harga diri mereka untuk berkembang.
Memuji prestasi, betapapun kecilnya, akan membuat mereka merasa bangga; membiarkan anak-anak melakukan sesuatu secara mandiri akan membuat mereka merasa mampu dan kuat.
Baca juga: Menyikapi Pasangan yang Melakukan KDRT
Sebaliknya, komentar yang meremehkan atau membandingkan seorang anak secara tidak baik dengan orang lain akan membuat anak merasa tidak berharga.
Pilih kata-kata yang baik untuk anak dan hindari kalimat-kalimat sebagai senjata.
Disiplin diperlukan dalam setiap rumah tangga. Tujuan disiplin adalah untuk membantu anak-anak memilih perilaku yang dapat diterima dan belajar pengendalian diri.
Mereka mungkin menguji batasan yang orangtua tetapkan untuk mereka, tetapi mereka membutuhkan batasan itu untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
Menetapkan peraturan rumah membantu anak-anak memahami harapan orangtua dan mengembangkan pengendalian diri. Beberapa aturan mungkin termasuk: tidak ada TV sampai pekerjaan rumah selesai, dan tidak boleh ada pukulan, ejekan, atau olok-olok yang menyakitkan.
Banyak orangtua merasa bermanfaat untuk menjadwalkan waktu bersama dengan anak-anak mereka. Ciptakan "hari spesial" setiap minggu untuk bersama dan biarkan anak-anak membantu memutuskan cara menghabiskan waktu.
Penting untuk mengenal lebih banyak tentang anak dan teman-temannya.
Jangan merasa bersalah jika kamu adalah orang tua yang bekerja. Banyak hal kecil yang bisa dilakukan, seperti membuat popcorn, bermain kartu, berbelanja, dan hal-hal tersebut yang akan diingat anak-anak.
Anak-anak belajar banyak tentang bagaimana bertindak dengan memperhatikan orangtua mereka. Semakin muda mereka, semakin banyak isyarat yang mereka ambil dari orangtua.
Baca juga: Pentingkah Edukasi Seks pada Remaja?
Untuk itu, penting memperhatikan sikap dan bagaimana mencontohkan perilaku yang baik pada anak. Karena itu dimulai dari orangtua.
Orangtua tidak dapat mengharapkan anak-anak melakukan segalanya hanya karena orangtua. Dan sebagian besar anak pasti menginginkan komunikasi yang baik dengan anak.
Penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak dan jangan lupa untuk tetap memakai bahasa yang mudah mereka pahami, serta hindari emosi yang berlebih.
Simak obrolan selengkapnya dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Bagaimana Mengatasi Rasa Belum Siap Menjadi Orangtua?” yang bisa diakses melalui dik.si/OMMOrangTua.
Tak lupa juga untuk ikuti siniarnya agar kamu tidak tertinggal dengan obrolan seputar ilmu parenting dan isu pernikahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.