Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Terkadang Stress Itu Perlu

Kompas.com - 02/12/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Biasanya, stres diasosiasikan pada hal-hal yang negatif karena merupakan salah satu gejala gangguan mental apabila terlalu intens.

Pasalnya, stres bisa membuat kita kewalahan, cemas, frustrasi, dan sensitif. Jika tak dikelola dengan baik, stres tentu bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari, baik terhadap diri sendiri maupun relasi dengan orang lain.

Ternyata, stres tak selalu buruk sebab ia juga mempunyai manfaat. Dalam siniar Obsesif bertajuk “Terkadang Stres Itu Perlu” dengan tautan askes dik.si/ObsesifAnimoE2 yang bekerja sama dengan Animo Life, disebutkan kalau stres bisa jadi sesuatu yang bagus untuk pengembangan diri dan produktivitas kerja kita.

Bagaimana bisa, ya, stres bisa dikatakan sebagai hal yang positif? Padahal, kita cenderung memberikan respons negatif jika sedang mengalaminya.

Bagaimana Stres Produktif Bekerja?

Pada dasarnya, stres adalah respons natural dari tubuh saat kita mengalami tekanan yang berasal dari kejadian tak terduga atau situasi yang mengancam. Respons yang dikeluarkan manusia saat stres pun umumnya cemas, takut, hingga marah.

Baca juga: Alasan Jangan Melakukan Self Diagnose Kesehatan Mental

Stres dapat dikatakan buruk ketika kita memiliki respons emosional berlebih terhadap sesuatu yang telah terjadi. Bahkan, respons ini bisa mengarahkan kita pada tindakan yang buruk, seperti marah yang meluap-luap hingga dendam.

Di sisi lain, terdapat stres positif yang juga dikenal sebagai Hukum Yerkes-Dodson. Mengutip Harvard Business Review, hukum ini menyebutkan kalau performa kerja kita akan meningkat seiring dengan meningkatnya stres sampai batas tertentu. Pasalnya, jika tak merasakan stres sama sekali, kita justru sulit berkonsentrasi dan meningkatkan motivasi.

Namun, apabila berhasil melewati respons emosional terhadap stres, kita jadi mampu berpikir jernih sehingga meningkatkan kemampuan logika dan penalaran. Hal ini pula yang membuat kita menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas.

Itu sebabnya, stres baik adalah cara terbaik kita untuk merespons suatu masalah. Pasalnya, kita berada di respons yang tepat; tak pasrah tapi tidak pula terlalu meluap-luap.

Cara Membuat Stres Jadi Lebih Produktif

Mengutip Forbes, ada lima cara yang bisa kita lakukan untuk membuat stres kita jadi positif. Pertama adalah identifikasi emosi yang dirasakan agar kita mampu mencari cara untuk memecahkan masalah penyebab stres.

Kedua adalah cobalah mencari sudut pandang lain dari masalah yang sedang dihadapi. Pasalnya, saat mendapatkan suatu hal baru, kita cenderung terlalu takut karena adanya pemikiran liar yang belum pasti. Oleh sebab itu, carilah sudut pandang positif.

Ketiga, yaitu jangan takut meminta bantuan. Jika dirasa tak mampu mengatasi masalah atau pekerjaan, kita tak boleh malu meminta pertolongan. Pasalnya, apabila kita tak bisa mengatasinya, justru perasaan stres yang akan menguasai diri.

Keempat adalah melakukan hal-hal positif. Saat menyelesaikan pekerjaan atau masalah, iringilah dengan kegiatan positif, seperti mendengarkan lagu kesukaan. Terakhir, yaitu bangun relasi sosial dengan orang lain.

Baca juga: Ini Manfaat Deep Talk dengan Teman

Gunakan kesempatan ini untuk memberikan hal positif kepada orang lain. Percayalah bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan menjadi timbal balik yang positif bagi diri sendiri.

Lalu, bagaimana jika seseorang terjebak dalam stres yang buruk? Jawaban lengkapnya bisa kalian dengarkan melalui siniar Obsesif bertajuk “Terkadang Stres Itu Perlu” di Spotify.

Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh!

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifAnimoE2.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com