Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Karakteristik Generasi Alpha sebagai Penerus Masa Depan

Kompas.com - 05/12/2022, 16:22 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Parents

Karakter ini sudah mereka lihat sejak kecil di masa pertumbuhan.

Kata Carr, karakteristik tersebut mereka tangkap dari kebiasaan di lingkungan rumah seperti orangtua yang selalu melihat video di iPad, mendengarkan musik dari iPhone atau smartphone tercanggih.

Mereka sangat bagus dalam pembelajaran secara visual.

Bahkan teknologi bisa dijadikan sebagai pengalihan perhatian, sarana pendidikan, hiburan dan masih banyak hal lainnya.

Meski demikian, para generasi Alpha dihadapkan dengan sejumlah fakta penelitian terbaru terkait perkembangan otak yang cenderung berkurang.

Hal tersebut dikaitkan dengan penggunaan gadget yang berlebihan semasa mereka kecil.

Baca juga: Generasi Alpha Sangat Melek Teknologi, Orangtua Harus Bagaimana? 

3. Media sosial memengaruhi status sosial mereka di masa depan

Tidak seperti generasi sebelumnya yang tidak terlalu peduli dengan jejak digital.

Di masa yang akan datang, para generasi Alpha akan sangat peduli dengan status sosial hingga jejak digital yang mereka miliki.

Kemungkinan, mereka akan lebih skeptis ketika melihat unggahan orangtuanya di media sosial seperti Instagram atau Facebook.

Menurut Francyne Zeltser, Psy.D., seorang profesor di St. John's University, anak-anak zaman sekarang menunjukkan bahwa setiap gambar, kata-kata yang diunggah di media sosial merasa bahwa itu adalah gambaran diri mereka yang sebenarnya.

Ini merupakan bagian dari cara pandang mereka terhadap media sosial dibandingkan para generasi sebelumnya.

"Apapun yang mereka unggah, mereka berpikiran bahwa hal itu akan menjadi portofolio mereka di masa mendatang," ujar dia.

Meski begitu, kebanyakan generasi Alpha saat ini belum mencapai usia dewasa yang matang sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Kami belum melihat implikasi jangka panjang dari jejak digital ini. Apakah ini akan membantu mereka atau justru merugikan bagi anak-anak Alpha."

"Maka dari itu, bagi orangtua penting untuk memerhatikan apapun yang kalian unggah di media sosial," tambah Zeltser.

4. Lebih peduli dengan isu kesehatan mental

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia turut menghadirkan tantangan pengasuhan baru bagi orangtua Milenial dan Gen X.

Isu mom shaming misalnya yang kerap dihadapi generasi Milenial dalam mengasuh anak mereka.

Agresi sosial itu seolah-olah menuntut para generasi Milenial untuk berlomba-lomba menjadi "orangtua yang sempurna" dalam hal pengasuhan anak.

Itu pula yang menyebabkan banyak unggahan orangtua baru di Instagram saat ini yang memperlihatkan gambaran "keluarga bahagia" dibandingkan sosok orangtua yang kewalahan saat mengasuh anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com