Oleh: Zen Wisa Sartre dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Kita tidak bisa menampik bahwa quarter life crisis benar adanya. Akan tetapi, quarter life crisis ini merupakan periode seseorang yang berusia 18–30 tahun dan merasa tidak memiliki arah, gamang menghadapi kehidupan, dan berada pada kebingungan dalam kehidupan.
Keadaan ini juga yang dirasakan Iqbal Hariadi, seorang penulis dan podcaster, kemudian dirinya bagikan dalam siniar Obsesif bertajuk “Berani Lampaui Kapasitas Diri” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/ObsesifIqbal.
Menurut Iqbal Hariadi, sebuah keadaan yang lumrah bagi seseorang yang berada pada umur 20-an (quarter life crisis) untuk bingung. Akan tetapi, bukan berarti seseorang tersebut tidak melangkah karena takut salah.
Untuk menyikapinya, Iqbal Hariadi berkarya dengan membuat podcast, menulis buku, dan melakukan segala sesuatu yang dapat mengembangkan dirinya. Akan tetapi, tidak jarang juga Iqbal Hariadi merasa kebingungan dalam hidupnya. Kerap kali dia mempertanyakan tujuan dari dirinya membuat konten.
“Gua yakin semua creator nggak mungkin menafikan kalau kita bikin konten pasti kita pengen konten kita dilihat orang. Tapi, itu nggak pernah jadi tujuan utama gua,” ungkap Iqbal Hariadi.
Ungkapan Iqbal Hariadi itu selaras dengan masalah-masalah yang kerap melanda seseorang dalam masa quarter life crisis, khususnya tentang keberadaan dan makna kehidupannya. Bahkan, ada juga juga yang merasa dirinya tidaklah bermakna dan memiliki tujuan hidup.
Baca juga: 5 Kesalahan Manajemen Keuangan yang Perlu First Jobbers Waspadai
Dalam mengatasinya, Iqbal Hariadi merefleksikan kontennya agar dirinya juga mendapatkan sesuatu yang berharga, bukan sebatas berkarya atau mengekspresikan perasaan atau pikiran.
“Tujuan utama gua memang buat belajar sendiri dan (mendapatkan) personal value,” tambah Iqbal Hariadi.
Nyatanya, seseorang dalam masa peralihan remaja ke dewasa (quarter life crisis) merupakan masa yang fundamental karena pada saat itulah mereka mengeksplorasi ide, lingkungan, pengetahuan, dan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, tidak aneh bila mereka memiliki perasaan khawatir atas adanya ketidakpastian di masa depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.