KOMPAS.com - Kuliner es krim semakin menjamur dan tengah menjadi tren terbaru di kalangan anak muda.
Tak hanya produk kemasan, kini ada banyak kedai es krim ya tersedia dengan keunggulan rasanya masing-masing.
Tentunya sulit untuk tidak tergoda dengan sajian dingin yang terbuat dari susu ini.
Apalagi ditambah dengan berbagai toping yang manis dan gurih sehingga makin lezat dinikmati ketika cuaca terik.
Baca juga: Sejarah Mixue, Toko Es Krim yang Menjamur di Indonesia
Namun kebiasaan jajan es krim terus-menerus rupanya tidak terlalu baik untuk kesehatan, khususnya dari segi nutrisi.
Beberapa kalangan juga khawatir jika perilaku ini bisa memicu risiko diabetes karena rasa manis yang berlebihan.
Ulfa Teni Safira, S.Gz, ahli gizi Dietela, layanan konsultasi diet online di Indonesia, berbagi pendapatnya soal tren makan es krim yang menjadi viral ini.
"Bisa ningkatin risiko diabetes kalau konteksnya kita sering atau rutin makan itu," ujarnya kepada Kompas.com.
Alasannya, berdasarkan informasi nilai gizi yang tertera, es krim kemasan yang banyak beredar nyaris seluruhnya terdiri dari gula, pemanis dan lemak.
"Bahkan gak ada serat jadi ya sumbangannya ke tubuh itu karbo dan lemak dominan," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.