KOMPAS.com - Vaginismus adalah disfungsi seksual yang dialami perempuan sehingga mengalami kejang otot vagina tanpa disengaja.
Kejang otot ini terjadi ketika ada sesuatu yang berusaha menembus vagina, baik itu penis dan jari saat berhubungan seksual, tampon atau alat medis dalam pemeriksaan kesehatan.
Vaginismus bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau sangat menyakitkan bagi penderitanya, tergantung kondisinya.
Baca juga: 4 Jenis Disfungsi Seksual yang Bisa Terjadi Pada Pria dan Wanita
Ironisnya, banyak perempuan tidak menyadari menderita vaginismus meskipun merasakan rasa sakit tersebut.
Kebanyakan terlalu malu untuk membicarakan masalahnya maupun berkonsultasi dengan dokter.
Sejauh ini, pakar kesehatan belum bisa memahami penyebab vaginismus pada seseorang.
Akan tetapi, disfungsi seksual ini dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis maupun seksual.
Penyakit seperti infeksi kandung kemih maupun infeksi jamur dapat memperburuk nyeri vaginismus.
Baca juga: 6 Gejala Vaginismus yang Membuat Susah Penetrasi Vagina
Di sisi lain, ada sejumlah faktor risiko yang dinilai dapat menyebabkan vaginismus, antara lain:
Gejala awal vaginismus bisa muncul di akhir masa remaja atau awal masa dewasa saat berhubungan seks pertama kalinya.
Bisa juga saat pertama kali memakai tampon maupun menjalani pemeriksaan panggul sehingga harus mengakses vaginanya.
Baca juga: Panduan Menggunakan Tampon dengan Benar dan Tidak Sakit
Kejang otot yang terjadi juga bisa muncul kapan saja tiap kali adanya penetrasi vagina.
Bisa juga mengalaminya hanya di waktu-waktu tertentu seperti ketika berhubungan seksual atau pemeriksaan panggul.
Baca juga: Mengapa Vagina Terasa Nyeri Setelah Berhubungan Seks?
Namun tidak semua kejang otot vagina bisa dikategorikan sebagai vaginismus apalagi tanpa pertimbangan dokter.
Pasalnya, ada beberapa kondisi yang memiliki gejala serupa dengan vaginismus, seperti:
Sejumlah gejala vaginismus antara lain:
Segera konsultasi ke dokter jika merasakan rasa sakit ketika berhubungan seksual maupun nyeri yang tidak nyaman.
Hal tersebut tidak normal sehingga sudah seharusnya dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis terbaik.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Vaginismus, Kontraksi Abnormal pada Otot Vagina
Vaginismus bisa diobati dengan beberapa cara untuk mengurangi refleks otot yang menyebabkannya tegang. .
Terapi juga bisa dilakukan mengatasi kecemasan atau ketakutan yang berkontribusi terhadap vaginismus.
Beberapa metode pengobatan yang mungkin direkomendasikan, misalnya:
Baca juga: Apa yang Sebenarnya Terjadi Selama Terapi Seks?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.