Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Januari 2023, 13:36 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi orang-orang yang hidup dengan kondisi attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD, overthinking sepertinya bukanlah sesuatu yang asing.

Overthinking terjadi ketika pikiran kita terjebak dalam satu lingkaran, di mana kita terus menerus memikirkan hal yang sama tanpa merasa lebih baik atau menemukan solusi yang tepat.

Pemikiran kita mungkin terjebak pada kekhawatiran sehari-hari atau pada peristiwa di masa depan.

Baca juga: Overthinking lantaran Pasangan Selingkuh? Ini Cara Meredakannya

Namun, sebagian besar overthinking yang dialami kemungkin berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Entah itu sesuatu yang terjadi minggu lalu atau beberapa dekade yang lalu, kita terus berharap telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang berbeda akibat adanya penyesalan.

Nah, karena pada orang ADHD otak bekerja dengan lebih cepat daripada orang normal, maka overthinking lebih sering terjadi dan lebih banyak perasaan negatif yang dialami.

Jadi, akan sangat membantu untuk merefleksikan kembali suatu situasi dan melihat apa yang berhasil dan apa yang akan kita lakukan secara berbeda di lain waktu.

Di sisi lain, overthinking juga bisa merusak dan dapat mengakibatkan kesedihan atau depresi.

Hal ini membuat kita merasa cemas dan menurunkan kepercayaan diri dalam kemampuan untuk menavigasi dunia, serta membuat kita kurang bersosialisasi.

Baca juga: Overthinking Bukan Penyakit Mental, Pahami Cara Mengatasinya

Tips menghentikan overthinking pada orang ADHD

Apabila kita sudah sering mengalami overthinking sepanjang hidup, jangan khawatir.

Sebab, overthinking bisa dicegah dan juga dapat dihentikan melalui berbagai cara.

Dilansir dari laman Very Well Mind, berikut adalah empat tips yang bisa dilakukan untuk membantu menghentikan overthinking, khususnya pada orang dengan ADHD.

1. Perhatikan waktu-waktu saat overthinking

Memerhatikan waktu-waktu tertentu dalam sehari ketika kita sedang melakukan overthinking adalah salah satu cara untuk menghentikannya.

Setelah memerhatikan waktu-waktu overthinking, buatlah rencana untuk menghentikannya sebelum overthinking kembali.

Misalnya, kita bisa mengatur timer untuk mandi selama empat menit. Dengan begitu, kita tidak memiliki kesempatan untuk tersesat dalam pikiran.

Baca juga: 3 Tips Menghentikan Overthinking Kronis dari Psikolog

Atau jika kita sering mengalaminya di dalam mobil, kita mungkin bisa mendengarkan podcast yang menarik untuk mencegah overthinking datang.

2. Kenali pemicunya

Mungkin ada pemicu dalam hidup yang membuat kita cenderung mengalami overthinking.

Hal itu bisa disebabkan karena kita merasa sedih, kurang tidur, pusing, atau stres.

Semua itu mungkin tidak dapat sepenuhnya dihindari, tetapi jika kita tahu kapan overthinking datang, maka kita bisa lebih waspada selama waktu-waktu tersebut.

3. Secara aktif memproses kekhawatiran diri

Meskipun overthinking tidak baik, namun secara aktif memproses kekhawatiran atau kecemasan diri akan sangat membantu.

Duduklah dengan pena dan kertas, lalu tuliskan semua yang ada di pikiran kita.

Di sisi lain kertas, tuliskan tindakan nyata apa pun yang dapat diambil untuk membantu kita menyelesaikan masalah.

Sebagai contoh, jika kita terus-menerus khawatir tentang melakukan presentasi di tempat kerja, maka carilah tutorial atau tempat untuk menangani masalah ini.

Selain itu, jika kita perlu merencanakan liburan dari aktivitas sehari-hari, lakukan hal itu dengan membuat rencana liburan yang bisa kita lakukan.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul akibat Overthinking

4. Mencoba untuk mengalihkan perhatian

Bahkan setelah kita membuat rencana untuk mengatasi kekhawatiran, kita mungkin masih bisa mengalami overthinking.

Di sinilah pengalih perhatian sangat membantu.

Buatlah daftar aktivitas yang memungkinkan untuk mengalihkan perhatian kita daripada overthinking.

Aktivitas-aktivitas ini harus menarik bagi kita untuk terlibat sepenuhnya daripada berpikir.

Apa yang berhasil untuk orang lain mungkin tidak berhasil untuk kita, jadi kita bisa mempersonalisasi daftar ini sesuai dengan kebutuhan dan minat.

Ada pun beberapa saran yang bisa dicoba seperti:

• Bercakap-cakap dengan seorang teman

• Menonton film atau acara TV

• Melakukan permainan yang menarik

• Melakukan tindakan kebaikan untuk orang lain

• Mendengarkan musik

Apabila dengan berbagai tips di atas kita masih kesulitan mengelola pikiran, bicarakan masalah ini dengan seorang profesional kesehatan mental.

Baca juga: 7 Tips Membuat Keputusan Tanpa Overthinking

Terapi bicara dapat membantu kita mempelajari keterampilan dan strategi baru untuk mengelola pemikiran yang berlebihan.

Terapi ini juga dapat mengurangi gejala ADHD dan membantu kita merasa dan melakukan yang terbaik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau